2). Mandi dan Menyiramkan Air di Kepala untuk Membuat Segar
Dari Abu Bakr bin ‘Abdirrahman, beliau berkata, “Sungguh, aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Al ‘Aroj mengguyur kepalanya (karena keadaan yang sangat haus atau sangat terik) dengan air sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa”
3). Bersiwak Ketika Berpuasa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َمَرْ تُ ُم ْ بِالسّ ِ وَ اك ِ عِنْد َ كُل ّ ِ وُضُ وءل لَوْ لا َ أَن ْ أَشُ ق ّ َ عَل َ أُمَّتِى
Artinya: “Seandainya tidak memberatkan umatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk menyikat gigi (bersiwak) setiap kali berwudhu.”
Bersiwak ternyata diperbolehkan untuk dilakukan setiap saat, termasuk saat berpuasa.
Adapun pasta gigi lebih baik tidak digunakan ketika berpuasa karena pasta gigi memiliki pengaruh sangat kuat hingga bisa mempengaruhi bagian dalam tubuh dan kadang seseorang tidak merasakannya.
Waktu untuk menyikat gigi sebenarnya masih lapang.
Jika seseorang mengakhirkan untuk menyikat gigi hingga waktu berbuka, maka dia berarti telah menjaga diri dari perkara yang dapat merusak puasanya.
Baca juga: 6 Keutamaan Besar Sholat Dhuha di Bulan Ramadhan 2023, Bawa Kecukupan Rizki hingga Penghapus Dosa
4). Menelan Dahak
Menurut Madzab Hanafiyah dan Maikiyah, menelan dahak tidak membatalkan puasa karena dianggap sama seperti air ludah dan bukan sesuatu yang asalnya dari luar.
5). Menelan Sesuatu yang Sulit Dihindari
Seperti masih ada sisa makanan yang ikut pada air ludah dan itu jumlahnya sedikit serta sulit dihindari.
Juga seperti darah pada gigi yang ikut bersama air ludah dan jumlahnya sedikit.