Berita Jembrana

Paus Terdampar Diduga Habitatnya Bermasalah, BPSPL Denpasar Tunggu Hasil Uji Lab Nekropsi Paus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses penguburan bangkai paus sperma di Pantai Yeh Leh, wilayah Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali, akhirnya tuntas dilaksanakan, Senin 10 April 2023. Namun begitu, proses evakuasi atau penguburan bangkai biota laut sepanjang 17,28 meter butuh waktu, penambahan alat berat hingga pemindahan lokasi kuburan. Petugas terpaksa menggunakan dua alat berat, dan membuatkan lubang di dekat TKP. Paus akhirnya berhasil dikubur dengan kedalaman 3-4 meter, dan paus ditanam satu meter di bawah permukaan tanah.

TRIBUN-BALI.COM - Fenomena sejumlah paus terdampar, di pesisir pantai di Bali harus mendapatkan perhatian lebih.

Terakhir, paus sperma sepanjang 17,28 meter ditemukan terdampar di Pantai Yeh Leh, Kecamatan Pekutatan Jembrana.

Untuk sementara, BPSPL Denpasar menduga paus tersebut mati karena penyakit. Artinya, habitatnya atau perairan di dunia sedang tidak baik-baik saja.

Menurut data yang diperoleh dari BPSPL Denpasar, di tahun 2022 ditemukan dua kejadian paus terdampar.

Kejadian tersebut di wilayah pesisir Pantai Pasut, Tabanan dan Pantai Muara di wilayah Jembrana.

Kemudian di tahun 2023 hingga April sudah ditemukan tiga kejadian paus terdampar.

Yakni di wilayah Karangasem, Tabanan dan terakhir wilayah Jembrana.

Baca juga: Libur Lebaran, Kunjungan Wisatawan ke Denpasar Diprediksi Naik 80 – 90 Persen

Baca juga: Saat Libur Lebaran, Kunjungan Wisatawan ke Denpasar Diprediksi Naik 80 – 90 Persen

Suasana saat petugas melakukan nekropsi terhadap tubuh paus sperma di pesisir Pantai Yeh Leh, wilayah Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Minggu 9 April 2023. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

 

Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso menyebutkan, dalam beberapa tahun memang ditemukan kejadian paus terdampar.

Untuk di tahun 2022 lalu, ada dua kejadian penemuan paus terdampar dan sudah dikubur.

Namun, penyebab kematiannya tak diketahui secara pasti karena petugas tidak melakukan nekropsi.

Kemudian, hingga April 2023 ini sudah ditemukan tiga kejadian paus terdampar di wilayah pesisir pantai di Bali. Mulai dari Pantai di Karangasem, Tabanan, dan terakhir di Jembrana.

Yudiarso menjelaskan, melihat fenomena saat ini, paus yang terdampar dan akhirnya mati diduga karena ada penyakit.

Namun, dugaan tersebut masih belum dipastikan karena harus menunggu hasil uji lab terhadap hasil nekropsi yang dilakukan.

Proses nekropsi kemungkinan akan membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat minggu lamanya.

Seekor paus terdampar di sisi barat Pantai Lepang, Desa Takmung, Kacamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Rabu (5/4/2023). Paus tersebut terdampar dalam kondisi masih hidup dengan tubuh luka-luka. Berdasarkan informasi, paus tersebut diketahui terdampar di Pantai Lepang sekitar pukul 04.30 Wita dini hari. Paus berwarna hitam tersebut, terdampar dalam kondisi tubuh yang terluka. (Eka Mita/Tribun Bali)
Halaman
12

Berita Terkini