"Tapi, tentu kita tidak boleh diam," ungkap Mahfud.
Diketahui, sampai sekarang pemerintah Indonesia belum berhasil menyelamatkan pilot Susi Air yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Bahkan hingga hari ini 24 April 2023, total 5 personel dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT), telah gugur dalam upaya penyelamatan itu.
Mereka gugur saat terlibat baku tembak dengan KKB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Baca juga: Pro dan Kontra Penetapan Siaga Tempur TNI di Papua, Humanis Tak Bisa Diterapkan Terhadap KKB
Meresahkan Masyarakat
Aksi kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan Kelompok kriminal bersenjata di beberapa wilayah pegunungan Papua cukup meresahkan masyarakat.
Bahkan, mereka telah membunuh prajurit TNI yang saat ini sedang melakukan upaya penyelamatan terhadap Pilot Susi air yang disandera.
Menanggapi aksi kekejaman kelompok tersebut, tokoh adat Papua, Yanto Eluay, mengatakan tindakan ini sangat mengganggu dan harus dihentikan sesegera mungkin.
“Apa yang dilakukan kelompok-kelompok ini sangat mengganggu kesejahteraan masyarakat Papua, maka itu aksi-aksi ini harus dihentikan" kata Yanto, Sabtu (22/4/2023), dikutip dari Tribun-Papua.com.
Yanto juga meminta agar semua pihak terus menyuarakan kekejaman aksi ini.
Sehingga berbagai teror yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua pun berakhir.
"Sebagai masyarakat adat, kita harus menjaga keutuhan negara ini, dan berkomitmen untuk menciptakan kedamaian, agar tanah Papua damai," ungkap Yanto.
Baca juga: Daftar 20 Prajurit TNI Berhasil Dievakuasi Pasca Baku Tembak dengan KKB Papua, 1 Orang Masih Hilang
KKB Adalah Teroris
Tokoh Muda Papua, Ali Kabiay, menyatakan sikap sebutkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan kroni-kroninya sebagai teroris.
Mengutip Tribun-Papua.com, hal itu disampaikan Ali merespons gugurnya seorang anggota TNI yang bertugas membebaskan Pilot Susi Air.