Tampak sinar matahari masuk lewat lobang-lobang atap yang bolong-bolong.
Saat terjadi hujan, hampir dipastikan kamar-kamar di rumah Nengah Budi tersebut akan dimasuki air hingga mengalami kebanjiran.
Selain bangunan rumah, bangunan dapur yang dimiliki sudah jatuh pada bagian amben atau atap bagian depan.
Sementara untuk air bersih, keluarga Budi Adnyana harus menimba air dari sumur karena mesin pompa airnya mati.
Penerangan lampu listrik pun seadanya.
“Sekarang saya hanya punya satu kendaraan sepeda motor ini saja. Itu pun BPKB-nya masih di bank, karena waktu upacara pengabenan ayah dan istri saya, saya meminjam uang,” imbuh Nengah Budi, sembari menunjuk motornya yang dipakai sehari-hari untuk mencari nafkah sebagai ojek online.
Nengah Budi sangat berharap Pemkab Badung bisa memberikan bantuan secepatnya.
Sehingga saat musim hujan, dirinya tidak harus begadang karena semua rumahnya bocor.
“Kalau bisa bantuan rehab di atas saja yang saya harapkan, agar tidak bocor saja. Itu saja sudah cukup,” harapnya.
Uluran tangan dari masyarakat juga dibutuhkan untuk membantu perbaikan rumah Nengah Budi dan ibunya, bantuan bisa diberikan langsung ke rumahnya di Banjar Madia Sari, Lingkungan Umahanyar Kaja, Desa Sading. (gus)
Kumpulan Artikel Badung