Polisi Akhiri Hidup

Misteri Tewasnya AKBP Buddy, Curiga Ada Keterlibatan Mafia Narkoba, PMII Minta Polri Usut Tuntas

Editor: Mei Yuniken
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKBP Buddy Alfrits (kiri), Proses Evakuasi Jasad AKB Buddy (tengah), Kartu Keanggotaan Polri yang ditemukan

TRIBUN-BALI.COMMisteri Tewasnya AKBP Buddy, Curiga Ada Keterlibatan Mafia Narkoba, PMII Minta Polri Usut Tuntas

Seorang anggota polisi ditemukan tewas di sekitaran rel kereta api di daerah Jatinegara Jakarta Timur pada Sabtu 29 April 2023 lalu.

Ia adalah Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu.

Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab tewasnya polisi yang baru menjabat sebagai Kasat Narkoba dua bulan lalu itu.

Banyak spekulasi dan fakta bermunculan.

Salah satunya adalah kecurigaan keluarga terhadap keterlibatan mafia besar narkoba di balik tewasnya AKBP Buddy Alfrits.

Baca juga: AKBP Buddy Towoliu Dihabisi Mafia Narkoba? Terungkap Ada Dua Panggilan Misterius di Hari Kematian

Keluarga Curiga Mafia Narkoba Terlibat

Pihak keluarga Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur menduga kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu terkait dengan kasus narkoba besar yang sedang ditangani.

Dugaan ini karena beberapa saat sebelum jasad Buddy ditemukan di perlintasan rel kereta api dekat Stasiun Jatinegara, korban sempat mendapat telepon dari seseorang tidak dikenal.

Panggilan telepon itu diduga membuat Buddy yang akan dekorasi ruang kerjanya di Mapolres Metro Jakarta Timur memilih pergi dengan menggunakan taksi online.

Dalam hal ini pihak keluarga menilai sosok yang menghubungi Buddy sebelum kejadian bukan orang sembarang, karena membuat perwira menengah itu memilih pergi tidak dengan mobil pribadi.

"Apa karena jabatan baru ini mungkin diduga dia mau sidik (penyidikan).

Karena Kasat Narkoba, kalau sidik kan berhadapan dengan mafia," kata Paman Buddy, Cyprus, Sabtu (29/4/2023).

Menurut pihak keluarga, ada kemungkinan Buddy sudah meninggal terlebih dahulu sebelum tertabrak kereta api (KA) 320 Tegal Bahari lalu jasadnya dibiarkan di rel untuk menghilangkan barang bukti.

Mereka juga menolak hasil penyelidikan sementara Polda Metro Jaya bahwa Buddy memilih mengakhiri hidup karena semasa hidup tidak memiliki riwayat masalah kejiwaan, maupun ekonomi.

Halaman
123

Berita Terkini