TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Partai Nasional Demokrat (NasDem) Tabanan, kecolongan dengan adanya satu bakal calon legislatif (bacaleg) 2024, I Gusti Putu Wiarta Mas.
Itu dikarenakan munculnya dugaan pemalsuan dokumen kematian, yang diduga dilakukan oleh yang bersangkutan. Akibat hal itu, Wiarta Mas pun mengundurkan diri dari bursa pencalonan di partai besutan Surya Paloh itu.
Ketua DPD Nasdem Tabanan, Ida Bagus Putu Widiadnyana mengatakan, bahwa pihaknya akan segera melakukan rapat dengan tim penjaringan dan juga badan pemenangan pemilu (Bapilu) DPD NasDem Tabanan.
Dengan demikian, maka akan disiapkan salah satu kader potensial untuk menggantikan Wiarta Mas. Sehingga tidak ada kekosongan untuk pencalonan 2024 mendatang.
“Tentu kami akan melakukan pergantian dan pastinya untuk nama akan kami rapatkan terlebih dahulu. Nanti ganti nama, tapi tidak bisa nomor urut,” ucapnya Rabu 17 Mei 2023 ditemui di kantornya.
Baca juga: GEGER! Terbit Surat Akta Kematian, Bacaleg NasDem Malah Nyalon Caleg Pada Pemilu 2024, Kok Bisa?
Baca juga: Tak Mau Kalah! Inara Rusli Tuntut Harta Gana-gini Hingga Royalti 3 Buah Lagu ke Virgoun
Menyangkut kasus sendiri, Gus Widi mengaku sama sekali tidak mengetahui kasus tersebut. Penjaringan yang dilakukan karena memang NasDem Tabanan tertarik dengan latar belakang dan profile yang bersangkutan.
Di mana, seorang kepala lingkungan yang tentu saja memiliki basis suara. Kemudian menyangkut administrasi, pihaknya meloloskan karena seluruh persyaratan cukup lengkap.
Seluruh persyaratan admisnitrasi, mulai KTP, ijazah, SKCK, keterangan kesehatan, surat keterangan pengadilan seluruhnya ada.
“Jujur untuk dirugikan, tidak. Saya akan hati-hati ke depan ini untuk mengetahui detail administratif dan pembelajaran pribadi bagi saya,” ungkapnya.
Saat ini, untuk ke depan menyangkut pengganti memang belum ada. Dan pihaknya tetap harus memiliki satu pengganti dari kader yang pernah ada.
Dengan waktu satu bulan, maka akan memaksimalkan stok kader di NasDem Tabanan terutama untuk dapil Tabanan-Kerambitan.
Yang tentu kader dipilih nantinya ialah yang berpotensi menyumbangkan suara untuk dijadikan calon. “Saya jujur menjabat dua tahun dan ini akan menghadapi Pemilu pertama. Jadi baru menemui kejadian seperti ini,” jelasnya.
Gus Widi menambahkan, bahwa dirinya dengan Wiarta Mas sejatinya sudah sering berbincang soal politik dan langka pemenangan ke depan.