Berita Gianyar

Kekebalan Anjing di Gianyar terhadap Rabies Melemah, Dampak Tak Divaksinasi Saat Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi anjing rabies - Kekebalan Anjing di Gianyar terhadap Rabies Melemah, Dampak Tak Divaksinasi Saat Covid-19

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Gianyar, menyebutkan kekebalan anjing di Kabupaten Gianyar, Bali terhadap virus rabies telah melemah.

Bahkan hampir bisa dikatakan nol.

Hal tersebut karena selama covid-19, Distan Gianyar tak melakukan vaksinasi rabies terhadap anjing lantaran terbentur anggaran dan aturan pandemi covid-19.

 

Baca juga: Selama Lima Bulan, 23 Anjing Positif Rabies di Klungkung Bali


Kepala Bidang Keswan Gianyar, I Made Santiarka, Minggu 4 Juni 2023 mengatakan, potensi rabies saat ini cukup tinggi.

Selain daya tahan anjing terhadap virus yang mulai melemah, pihaknya juga kekurangan personel dalam menangani rabies.

Di mana saat ini, pihaknya hanya memiliki empat tim dalam penanganan kasus rabies.

Padahal idealnya ada ratusan tim, yang dalam satu tim ini terdiri dari enam orang anggota.

Baca juga: Bupati Klungkung Akan Ubah SOP Penanganan Rabies, Ayah Ni Made K: Saya Sampai Sempat Gebrak Meja


Dikarenakan keterbatasan personel inilah, kata dia, gerakan virus rabies lebih cepat dari gerakan Bidkeswan Gianyar.

"Gerakan kita terkendala personil. Kita kalah cepat dengan  rabies. Kecepatan virusnya lebih cepat daripada pergerakan kita. Kita masih menangani kasus di desa A, tahu-tahunya muncul lagi di desa yang lainnya," ujarnya.

Baca juga: Sebanyak 20.756 Anjing Sudah Divaksin Rabies di Denpasar, Populasi 82.195 Ekor


Santiarka mengatakan, potensi anjing rabies saat ini cukup besar di Gianyar. Sebab saat ini, kekebalan anjing terhadap virus bisa dikatakan nol.

"Waktu covid kita tak sediakan vaksinasi rabies. Kekebalan anjing itu sudah mulai nol. Karena itu, jika ada kasus gigitan, segera ke puskesmas. Nanti puskesmas yang melaporkan ke kami.

Baca juga: Dewan Bangli Minta Pemerintah Lebih Serius Tangani Rabies, Dinilai Ancam Habitat Anjing Kintamani


"Kita di pertanian hanya menangani anjingnya. Menentukan positif atau tidak, jadi kita harus uji sample. Kalau anjingnya positif, kita lakukan eliminasi selektif dan tertarget. Tertarget adalah anjing yang sempat kontak dengan yang positif, itu kita eliminasi," ujarnya.


Santiarka pun meminta kesadaran para pemilik anjing agar menjaga anjingnya dengan baik. Dan, jika sedang tidak dibawa jalan-jalan keluar, supaya dikandangkan untuk menghindari hal yang tak diinginkan. (*)

 

 

Berita lainnya di Rabies di Bali
 

 

Berita Terkini