TRIBUN-BALI.COM - Tragedi kecelakaan maut kembali terjadi di Bali.
Kali ini kecelakaan maut terjadi di jalan pedesaan Banjar Anyar, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali.
Dua wanita yang berboncengan sepeda motor tewas, akibat terperosok ke jurang sedalam 15 meter.
Kedua wanita malang tersebut mengalami kecelakaan maut, setelah melakukan kegiatan sosial, memberikan bantuan biaya sekolah kepada salah satu siswa di Desa Sambangan.
Baca juga: Kelebihan Bangku Sekolah SMP di Bangli Bali Mencapai 1324
Baca juga: Wisman Mulai Naik ke Bali Berbarengan Dengan Kenaikan Okupansi, Pramana Watu Kurung Akui Itu
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya, pada Jumat (9/6/2023) mengatakan, kecelakaan maut yang terjadi pada Kamis kemarin itu menimpa Cintya Dwi Avriliani (20) warga asal Banjar Dinas Kelodan, Desa Penglatan, Kecamatan Buleleng, Bali, bersama rekannya I Gusti Ayu May Triskayanthi (37) asal Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan Buleleng.
Sepeda motor Honda Vario DK 7088 VQ yang dikendarai oleh Cintya dengan membonceng Triskayanthi itu, mulanya melaju dari arah selatan menuju ke utara.
Setibanya di lokasi kejadian dengan kondisi jalan yang menurun dan menikung, sepeda motor tersebut diduga mengalami rem blong.
Cintya pun tak mampu mengendalikan kendaraannya, sehingga kedua korban terjatuh ke jurang sedalam 15 meter.
Warga yang mengetahui kejadian ini bergegas mengevakuasi kedua korban, dan melarikannya ke RSUD Buleleng.
Namun sayang, sesampainya di rumah sakit, kedua wanita malang tersebut dinyatakan sudah meninggal dunia.
Akibat kecelakaan maut itu Cintya mengalami luka lecet pada dagu, serta mengeluarkan darah dari hidung. Sementara Triskayanthi mengalami lebam pada pipi.
Ketua BSC Eka Tirtayana membenarkan jika dua wanita yang terlibat kecelakaan maut itu, merupakan relawan dari komunitas Buleleng Sosial Community (BSC).
Keduanya mengalami kecelakaan maut setelah memberikan bantuan biaya sekolah kepada salah satu siswa di Desa Sambangan.
Kegiatan yang dilakukan oleh kedua korban itu terang Tirtayana berada di luar jadwal yang telah disusun oleh BSC.
Sebab apabila ada kegiatan di lokasi yang jalannya cukup terjal, sesuai protap yang ada di BSC relawan sejatinya harus diantar oleh sopir menggunakan mobil.