Bambang memberikan tanggapan terhadap pernyataan dari pihak pelaku.
Baca juga: Sosok Guru Musik Pembunuh Angeline, Sudah Beristri, Tak Tunjukkan Rasa Penyesalan Saat Diinterogasi
"Saya mendengar pernyataan dari pelaku bahwa dia hanya spontanitas dalam membunuh anak saya. Saya merasa hal itu sangat tidak masuk akal, mengingat sebelumnya dia telah mengincar kendaraan kami. Hal ini dapat dibuktikan dengan hilangnya STNK dua minggu sebelum kejadian ini," ungkapnya.
"Mungkin dia menghadapi masalah keuangan dan terdesak sehingga merencanakan tindakan ini," imbuhnya.
Terakhir, Bambang sekali lagi menegaskan bahwa harapannya agar pelaku dapat dijatuhi hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati.
"Ini harus menjadi pelajaran bagi semua orang. Bergaul dengan orang seperti ini sangat berbahaya, terutama bagi para generasi muda, terutama perempuan. Mereka harus dijaga dan berhati-hati saat berkenalan dengan individu seperti ini, yang bisa diibaratkan sebagai predator," tandasnya.
Rochmat Tak Merasa Bersalah
Saat berhasil ditangkap dan diinterogasi, Rochmat tak sedikitpun menunjukkan penyesalan dan rasa bersalah.
Bahkan ia tak meminta maaf pada keluarga Angeline Nathania, gadis 22 tahun yang telah ia habisi.
Hal ini diungkapkan oleh ibu Angeline Nathania, Ana Mariana.
Ibu Angeline menduga Rochmat seorang psikopat karena tidak merasa bersalah.
"Ketika diintrogasi polisi baru mengaku. Pelaku kayaknya psikopat karena sama sekali gak ada kayak rasa bersalah ke kami, minta maaf pun tidak," kata Ana.
Sepengetahuan Ana Mariana, ibu korban, putrinya dan pelaku tergabung dalam satu grup band, kebetulan posisi anaknya menjadi gitaris.
Baca juga: Ibu Angeline Sebut Guru Musik yang Habisi Nyawa Anaknya Sudah Beristri, Jalin Hubungan Terlarang?
Hubungan spesial korban antara pelaku disinyalir kuat selama ini disembunyikan keduanya dari keluarga.
Korban ke keluarga tak pernah mengaku sudah memiliki kekasih.
Begitu juga dengan pelaku, pasalnya ia sudah memiliki istri dan anak.