KKB Papua

Tim Gabungan Gerebek Markas KKB Papua, Barang Bukti Beberapa Senjata Api dan Bendera Diamankan

Editor: Mei Yuniken
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Barang bukti yang diamankan Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Kepulauan Yapen saat menggrebek markas KKB, Minggu (18/6/2023).

TRIBUN-BALI.COMTim Gabungan Gerebek Markas KKB Papua, Barang Bukti Beberapa Senjata Api dan Bendera Diamankan

Salah satu markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua berhasil digerebek oleh Aparat Gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz dan Polres Kepulauan Yapen.

Penggerebekan dilakukan pada Minggu 18 Juni 2023 kemarin di Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Kepulauan Yapen.

Dalam penggerebekan tersebut, tim gabungan telah menemukan beberapa barang bukti yang kini diamankan.

Barang bukti yang ditemukan di antaranya adalah 1 buah senjata api rakitan berbahan kayu menyerupai pistol, 1 buah pistol korek api merk P, 1 buah rompi warna loreng, bendera Bintang Kejora berukuran 25cm x 15cm, dan masih banyak yang lain.

Barang bukti yang diamankan Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Kepulauan Yapen saat menggrebek markas KKB, Minggu (18/6/2023).

Penggerebakan markas KKB di Kampung Ambaidiru merupakan bentuk penindakan dan penegakan hukum terhadap KKB Papua.

Hal ini disampaikan oleh Plh Waka Operasi Damai Cartenz, Joko Sulistio.

Sebab, KKB ini melakukan tindakan kriminal dengan membakar alat berat excavator dan mengibarkan Bendera Bintang Kejora pada 29 Mei 2023 lalu di Kampung Woda, Distrik Rainbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen.

“Jadi penggerebekan markas KKB kami berhasil menemukan dan menyita senjata api rakitan dan puluhan barang bukti lainya,” tutur Kombes Pol Joko Sulistio kepada Tribun-Papua.com.

Kata Joko, dalam pengerebekan tersebut, tidak ada warga yang diamankan.

Barang bukti yang diamankan Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Kepulauan Yapen saat menggrebek markas KKB, Minggu 18 Juni 2023

Sedangkan, barang bukti telah disita dan diserahkan kepada penyidik Polres Kepulauan Yapen.

"Pasca-penggerebekan, situasi keamanan di Kabupaten Kepulauan Yapen secara umum aman dan kondusif," terangnya.

Hingga saat ini, personel gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz dan Polres Kepulauan Yapen masih terus meningkatakan patroli guna mencegah timbulnya gangguan-gangguan dari KKB yang dapat terdampak kepada aktivitas masyarakat.

Baca juga: Berusaha Masuk ke Papua Nugini Tanpa Prosedur, Simpatisan KKB Garis Keras Ditangkap, Ini Sosoknya

KKB Bakar Ekscavator di Yapen Papua

Pasca pembakaran Excavator di Kampung Woda, Distrik Raimbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen, pihak kepolisian menemukan sejumlah barang bukti.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga sebagai dalang pembakaran ekskavator di Kampung Woda, Distrik Raimbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, pada Senin 29 Mei 2023.

KKB juga mengibarkan bendera bintang kejora di lokasi pembakaran alat berat tersebut.

Polisi menembukan barang bukti berupa video berisi aksi pembakaran serta pernyataan dari pihak pelaku.

"Kelompok itu melakukan aksi menggangu situasi Kamtibmas di Yapen Timur," ujar Kapolsek Yapen Timur, Ipda Ibar Salurapa.

Pembakaran ekscavator berlangsung di turunan jalan menuju Kampung Woda, dini hari.

"Diduga sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata," katanya.

Tak hanya bendera bintang kejora, polisi juga menemukan tulisan pada kertas di lokasi kejadian.

"Mereka menuntut untuk membebaskan salah satu anggota KKB wilayah Timur Kepulauan Yapen yang ditahan oleh Polres Kepulauan Yapen," ungkapnya.

Pihaknya pun mengimbau pimpinan perusahaan serta seluruh karyawan PT SWPI Dawai untuk sementara waktu tidak bepergian atau beraktifitas terlalu jauh ke daerah Pasir Panjang, Woda dan sekitarnya.

Pasalnya, situasi saat ini kurang kondusif.

"Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan spt penembakan dan pembakaran fasilitas milik PT SWPI Dawai," ujarnya.

Baca juga: Ancaman KKB Papua, Pihak ULMWP Sebut Hal Ini Sangat Bertentangan dengan Keyakinan dan Ajaran Papua

Perkembangan Terkini Misi Penyelamatan Pilot Susi Air

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Terhitung lebih dari 4 bulan sudah Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, menjadi sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Kapten Philip pertama ditahan dan disandera pada 7 Februari 2023.

Tak ayal, 4 bulan lebih berselang, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, mengungkapkan perkembangan terkini penyelamatan Pilot Susi Air berpaspor Selandia Baru itu.

Kata Mathius, hingga kini TNI - Polri masih terus lakukan upaya penyelematan dengan memusatkan penelusuran di sekitar wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Dalam proses penyelamatan pilot Susi Air tersebut, perlu berkolaborasi dengan Satgas Damai Cartenz dan TNI untuk membantu penangkapan pelaku penyanderaan.

“Kita sudah mengambil langkah mulai dari tahap awal sampai dengan terakhir. Saya juga sudah bertemu dengan semua pihak maupun tokoh agama, serta tokoh masyarakat untuk dapat bernegosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya,” ucap Mathius melalui press release yang diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (17/6/2023).

Sementara merespons soal batas waktu negosiasi yang disampaikan KKB Egianus Kogoya, kata Mathius, hal ini menjadi sebuah pertimbangan yang harus diukur secara cermat.

Kata Mathius, pihaknya harus melihat proses tersebut dengan penuh kehati-hatian dalam mengambil langkah-langkah penegakan hukum.

Baca juga: Panglima TNI Tak Segan Beri Hukuman Mati pada Prajurit yang Membelot ke KKB, Singgung Sumpah Setia

 “Kami tidak mau nanti dampak yang kita lakukan itu bisa berakibat fatal pada pilot tersebut.”

“Tentunya kami sudah memetakan bagaimana posisi yang ada pada pilot, serta akan membuat rapat khusus untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam sisa waktu yang ada ini untuk bisa mengambil langkah negosiasi dan penegakan hukum,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mathius mengatakan, pihaknya selalu menyiapkan ruang untuk bernegosiasi dan untuk siapapun yang merasa mampu berkomunikasi.

Aparat keamanan akan memberikan jaminan untuk siapapun yang mau berkomunikasi, meski ada juga batas waktu yang disediakan.

“Saya tidak bisa memberikan waktu cukup lama karena kami kan selalu ditanya sudah berapa lama kapan. Tentunya kecermatan dan ketelitian ini yang selalu dihitung dengan baik dan diperhatikan,” ucap Mathius.

Mathius menambahkan, jika ada unsur masyarakat dan unsur pemerintah yang terlibat aktif dalam membantu kelompok Egianus Kogoya, tentunya akan berhadapan dengan proses hukum.

“Saya tidak akan main-main lagi dan saya sudah warning tapi mereka selalu main-main dengan itu, jika ada yang memberikan uang kepada KKB dan memenuhi unsur yang saya katakan, periksa,” tandasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Gerebek Markas KKB di Yapen Papua, TNI-Polri Temukan Senjata Api dan Bendera Bintang Kejora, dan KKB Bakar Ekscavator di Yapen Papua, Polisi: Mereka Minta Anggotanya Dibebaskan,

Berita Terkini