Alasan Erat dengan Hal Mistis
Di malam itu, sebagian masyarakat melekatkannya dengan malam yang sakral atau keramat.
Anggapan kesakralan Malam 1 Suro ini bisa terlihat dalam representasi beberapa film yang sering memperlihatkan betapa mistisnya malam tersebut.
Konon kabarnya, bagi mereka yang menantang kesakralan itu, akan ada ganjaran tersendiri menanti.
Di beberapa kalangan masyarakat, memang banyak mitos-mitos yang beredar, utamanya seputar pantangan melakukan aktivitas tertentu di Bulan Suro karena dianggap ra ilok, pamali.
Beberapa kegiatan, misalnya, mengadakan pernikahan atau membangun rumah pantang untuk dilakukan bagi sebagian orang Jawa yang mempercayainya.
Di daerah pula, bermacam ritual dalam menyambut malam yang disucikan dilakukan.
Contohnya, beberapa kalangan masyarakat mengadakan padusan, yakni mandi bersama di sungai sebagai cara untuk membersihkan diri dari aura negatif dan bersiap untuk tahun yang baru.
Tidak hanya itu, ada juga kegiatan seperti tidak tidur semalaman hingga selamatan dengan menyajikan aneka sesaji juga akan dilakukan.
Tempat-tempat yang dianggap sakral, seperti gunung atau pun petilasan raja-raja juga akan ramai dikunjungi.
Memang, Malam 1 Suro memiliki makna spiritual yang dalam.
Lantas, bagaimana Malam 1 Suro bisa dianggap sakral?
Tentu saja, itu karena tradisi sejak dulu. Faktor terpentingnya adalah budaya Kraton menganggap 1 Suro adalah budaya yang sakral.
Di malam itu, di Keraton Yogyakarta, ada ritual Topo Bisu Mubeng Beteng.
Itu merupakan tradisi tahunan yang dilakukan dengan mengelilingi area di sekitar Keraton Yogyakarta tanpa berbicara sepatah katapun.
Baca juga: SEJARAH Misteri Malam 1 Suro atau 1 Muharram, Inilah Amalan dan Bacaan Doa Tahun Baru Islam 1443 H