Saat fenomena Supermoon, bulan purnama akan tampak 30 persen lebih terang.
Sehingga, banyak orang yang membayangkan akan melihat bulan purnama yang sangat terang.
Namun, persentase tersebut bukan perbandingan dengan bulan purnama pada jarak rata-rata mereka dari Bumi, melainkan dibandingkan dengan di jarak terjauh mereka dari Bumi (apogee).
Sehingga, peningkatan 30 persen dalam pencahayaan bulan (ukuran jumlah cahaya per unit area) sama dengan peningkatan kecerahan hanya sebesar 0,28 dan hampir tidak terlihat oleh mata.
Baca juga: Ini 3 Cara Melihat Gerhana Matahari Hibrida, Tanpa Merusak Mata, Cek Jadwal Puncak Gerhana di Bali
2). Ukuran Supermoon 14 Persen Lebih Besar
Saat terjadi Supermoon, bulan purnama akan tampak 14 persen lebih besar.
Hal ini yang membuatnya berbeda dengan fenomena purnama lainnya.
Berkat kekuatan sugesti tersebut, sejumlah orang akan merasa bahwa saat fenomena Supermoon, bulan purnama akan tampak luar biasa.
Namun faktanya, Supermoon hampir tidak terlihat berbeda dari kebanyakan bulan purnama lainnya.
Untuk melihat perbedaannya, Anda perlu melihat bulan purnama apogean (terkecil) dan bulan purnama perigean (terbesar) secara berdampingan.
3). Pengaruh Pasang Surut
Supermoon akan menghasilkan kisaran pasang surut laut yang tinggi dan rendah secara dramatis.
Pasang ekstrem seperti itu dikenal sebagai pasang perigean spring.
Setiap bulan pasang surut spring terjadi saat bulan penuh dan baru.
Pada saat-saat ini bulan dan matahari membentuk satu garis dengan Bumi, sehingga efek pasang surutnya saling melengkapi.