TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - INOVASI Radio Inklusi Menuju Denpasar Maju dan Jaya (Raditya) sukses menjadi salah satu inovasi Kota Denpasar yang lolos Top 99 atau Finalisasi Top Inovasi Pelayanan Publik pada ajang Kompetisi Pelayanan Publik Tahun 2023.
Serangkaian seleksi menuju Top 45 atau tahap final, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memimpin langsung pelaksanaan wawancara di hadapan Tim Panelis Independen yang dilaksanakan secara daring dari Kantor Wali Kota Denpasar, Bali, Selasa 4 Juli 2023.
Turut mendampingi Wali Kota Denpasar, Kadis Kominfos Kota Denpasar IB Alit Adhi Merta, Kadis Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati, Kadis P2AP2KB Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati.
Wali Kota Jaya Negara mengatakan, sebelum implementasi inovasi Raditya, pada 2015, belum ada radio milik pemerintah ataupun swasta di Kota Denpasar yang secara khusus memberikan atensi terhadap anak-anak penyandang disabilitas.
Baca juga: Gedung Angker Itu Kini Dibongkar! Bekas RSU Bangli Akan Jadi Mal Pelayanan Publik
Hal ini utamanya menyediakan ruang untuk menyalurkan bakat di bidang broadcasting, dan masih terbatasnya akses bagi para penyandang disabilitas di Kota Denpasar.
Karenanya, Raditya hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Denpasar akan sarana komunikasi, sosialisasi dan informasi mengenai layanan publik, pembangunan, pendidikan, pelestarian budaya, kegawatdaruratan, kebencanaan, info lalu lintas dan hiburan yang bersifat inklusif sehingga dapat diterima serta dinikmati manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kahadiran Raditya ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan Kota Denpasar sebagai Kota Inklusi,” ujarnya.
Dijelaskannya, saat ini Radio Publik Kota Denpasar sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang berada di bawah naungan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Denpasar, merupakan satu-satunya stasiun radio milik pemerintah yang telah memanfaatkan teknologi siaran digital.
Sehingga jangkauan siaran dapat diterima oleh masyarakat dengan semakin luas, serta kualitas siaran yang semakin jernih.
“Materi informasi yang tersedia di Raditya juga telah terintegrasi di semua platform. Sehingga seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali penyandang disabilitas dan juga kaum lansia yang acap kali kesulitan untuk mengakses program siaran dapat tetap mendapatkan informasi yang sama baik itu secara analog, ataupun subdomain dan juga media sosial,” jelas Jaya Negara.
Ditambahkannya, layanan streaming Raditya juga telah terintegrasi dengan aplikasi DPS (Denpasar Prama Sewaka), karenanya, melalui inovasi Raditya, Radio Publik Kota Denpasar menjadi radio pertama di Provinsi Bali yang memberdayakan para penyandang disabilitas sebagai penyiar khusus, memberikan ruang bagi para kelompok lansia untuk tampil dan menyalurkan hobi melalui segmen Gita Sancaya di setiap hari Minggu, serta secara rutin setiap bulannya bekerjasama dengan kelompok KISARA (Kita Sayang Remaja) untuk mengedukasi remaja perihal seksualitas dan juga permasalahan remaja lainnya.
Jaya Negara mengatakan, terdapat tiga aspek utama yang paling terdampak oleh inovasi Raditya.
Yakni Kelompok disabilitas, dengan memberdayakan 6 penyandang disabilitas sebagai tenaga penyiar khusus di RPKD FM.
Kedua, kelompok masyarakat lanjut usia, dengan memberikan wadah bagi kelompok-kelompok pesantian lansia yang tersebar di 43 Desa/Kelurahan di Kota Denpasar, untuk menyalurkan hobi dalam berkesenian kidung tradisional Bali dalam program acara Gita Sancaya.
Di mana, hingga 2023 akhirnya telah berkembang menjadi 360 kelompok pesantian yang berada di masing-masing banjar adat di Kota Denpasar.