Pemilu 2024

Dua Bacaleg Golkar Klungkung Berkelahi, Wakil Ketua DPD Bali: Tak Terkait Pemilu

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra
Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Bidang OKK (Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan) DPD Golkar Bali Dewa Made Suamba Negara (tengah, kemeja putih). Tegaskan perkelahian dua bacaleg Golkar Klungkung tak berkaitan dengan Pemilu 2024

Suamba Negara menduga, Dewa Wiwin tak hadir lantaran tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

“Wiwin kapan siap, akan kita lakukan. Kalau besok siap, besok kita lakukan,” jelas Suamba Negara.

Suamba Negara menjelaskan, Golkar Bali mengedepankan mediasi dalam penyelesaian masalah.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polres Klungkung guna memohon agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan di internal Golkar saja.

“Proses hukum, tentu kami akan lakukan dulu upaya mediasi. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak di kepolisian, meminta agar kami dulu yang menyelesaikan,” ungkap Suamba Negara.

Kendati mengedepankan upaya mediasi, Suamba Negara juga tak membatasi para pihak yang terlibat perkelahian untuk menempuh jalur hukum.

“Tetapi tentu bagi kami tidak bisa sepenuhnya membatasi kehendak dari para pihak. Jika para pihak tidak puas dengan keputusan organisasi dimediasi, tentu kami tidak bisa melarang karena ini kan menyangkut emosi kejiwaan,” tutur Suamba Negara.

Ketua DPD II Golkar Klungkung Luh Komang Ari Ayu Ningrum yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menuturkan, kejadian tersebut berlangsung, Senin sore.

Mulanya, ia ke Kantor DPD II Golkar Klungkung guna memeriksa progres surat undangan lantaran pada 15 Juli 2023, Golkar Klungkung akan menggelar acara.

Ningrum yang tiba sekitar pukul 14.00 Wita itu mendapati Dewa Wiwin yang menjabat sebagai Sekretaris Golkar Klungkung menempati ruangan ketua.

Ningrum menjelaskan, ketua, sekretaris, administrasi, dan tamu telah memiliki ruangannya masing-masing.

Saat itu, Dewa Wiwin dikatakan tengah menelepon seseorang.

Lantaran tak ingin mengganggu, Ningrum mengambil sejumlah dokumen dan keluar dari ruangan ketua.

Usai Dewa Wiwin mengakhiri perbincangannya melalui telepon, Ningrum kembali mencoba untuk masuk ke ruangannya guna memakai ruangan tersebut untuk menyelesaikan sejumlah dokumen.

Saat Ningrum meminta Dewa Wiwin keluar dari ruangan ketua, Dewa Wiwin dikatakan justru meminta Ningrum menyelesaikan dokumen di kursi tamu yang ada di ruangan ketua.

Halaman
123

Berita Terkini