"Dengan pertimbangan keamanan dan kenyamanan tamu, kami di Desa Penglipuran merasa perlu untuk menutup sementara selama satu hari. Karena kalau dibiarkan tetap berkunjung, di desa kami kan hampir tidak ada warganya. Sehingga pengunjung tidak akan mendapat suasana desa yang sesuai ekspektasi," ujarnya.
Ekspektasi yang dimaksud, jelas Ketut Nuriada, karena Penglipuran menerapkan konsep leaving tourism. Yang mana pengunjung akan diberikan pengalaman melihat langsung aktivitas warga di rumahnya masing-masing.
Selain juga pengalaman suasana desa yang asri dan bersih.
Sejatinya informasi mengenai penutupan ini sudah disosialisasikan. Baik itu ke instansi pemerintah, media sosial, hingga ke pihak travel. Walau demikian diakui masih ada tamu yang datang.
"Mengenai hal ini, kami kembali informasikan kepada tamu yang sudah terlanjur datang bagaimana keadaannya. Sementara tidak ada kendala yang berarti. Mereka semua paham dan memaklumi," sebutnya.
Disinggung mengenai keamanan selama penutupan, pihak desa adat telah menugaskan pecalang yang berjaga di tiga titik pintu masuk. Selain itu juga melibatkan kariawan Desa Wisata Penglipuran. (*)
Berita lainnya di Desa Penglipuran