Menurutnya, kejadian itu sekitar lima tahun yang lalu.
"Jadi ada napi teroris, lalu DE sempat menjenguknya beberapa kali. Sehingga ia dipantau."
"Setelah beberapa lama terdapat petugas yang mengatakan beres dia (DE) tak terindikasi mengarah ke arah sana," jelas Idris.
Baca juga: Densus 88 Ringkus Pegawai KAI Terduga Teroris: Amankan 18 Pucuk Senjata Api dan Bendera ISIS
Ditemukan 18 Senjata Api
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, mengatakan ada sekitar 18 senjata api berbagai jenis yang ditemukan di rumah DE di Bekasi.
Belasan jenis senjata api itu di antaranya ada air gun yang dimodifikasi senjata api dan pabrikan.
"Masih dihitung, 18 itu campuran ada yang air gun yang dimodifikasi jadi senjata api, ada juga pabrikan," kata Karyoto di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, masih dari Kompas.com.
Selain itu, peluru dengan jumlah banyak dan bendera ISIS ditemukan di rumah terduga teroris itu.
"Bendera, kalau tadi saya lihat bendera ISIS," tambah Karyoto.
Baca juga: Beber Densus 88 Antiteror Terkait Penangkapan 5 Terduga Teroris di Solo Raya, S Murid Doktor Azahari
Peran DE
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, mengungkapkan DE merupakan pendukung ISIS aktif yang kerap menyebarkan propaganda di media sosial.
"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," katanya, Senin.
DE juga mengunggah postingan di Facebook yang berisikan pembaruan baiat dalam bentuk poster digital.
"DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa Arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," terang Ramadhan.
Kemudian, peran DE juga sebagai seorang penggalang dana.