Beber Densus 88 Antiteror Terkait Penangkapan 5 Terduga Teroris di Solo Raya, S Murid Doktor Azahari

Terbaru, Densus 88 Antiteror telah menggelar operasi penangkapan di wilayah Solo Raya pada awal Agustus 2023 ini.

Editor: Ady Sucipto
Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
Sejumlah barang yang disita oleh Densus 88 Antiteror saat menggeledah rumah terduga teroris berinisal S di Banyudono, Boyolali, Jumat 4 Agustus 2023. 

TRIBUN-BALI.COM – Upaya penangkapan dan pencegahan terus dilakukan Densus 88 Antiteror Polri untuk menanggulangi aksi terorisme di Tanah Air.

Terbaru, Densus 88 Antiteror telah menggelar operasi penangkapan di wilayah Solo Raya pada awal Agustus 2023 ini.

Tercatat, terdapat lima orang terduga teroris diamankan oleh Densus 88 Antiteror dari Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Dari lima orang yang ditangkap, salah satu terduga teroris berinisial S, merupakan warga Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

S ditangkap oleh Densus 88 Antiteror pada Selasa, 1 Agustus 2023 pukul 16.00 WIB.

Melalui Juru Bicara Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kombes Pol Aswin Siregar membeberkan siapa sosok berinisial S.

S diketahui adalah ketua atau amir kelompok teroris kecil di wilayah Kota Solo dan sekitarnya untuk melakukan amaliah.

Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Boyolali, Amankan HP dan Samurai, Begini Kronologinya

"S (juga) merupakan anggota cukup lama dalam kelompok teror JAT/Jamaah Ansharut Tauhid tahun 2008-2014," kata Aswin, dikutip dari kanal YouTube Polresta Surakarta Official, Senin (7/8/2023).

Selepas dari JAT, S kemudian bergabung dan menjadi simpatisan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) sejak 2014 hingga sekarang.

S bertugas untuk merekrut anggota baru serta menyebarkan ideologi ISIS.

Aswin menambahkan, S sudah belajar merakit bom sejak lama.

Bahkan dirinya merupakan murid dari Doktor Azahari bin Husin.

Ia merupakan salah satu teroris yang mendalangi Bom Bali Satu yang terjadi pada 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 jiwa dan melukai 209 orang.

"Dia turunan atau anak didik dari dedengkot ahli bom dan teror Doktor Azahari.

Doktor Azahari punya kader yang selanjutnya menjadi guru dari S," urai Aswin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved