TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Seorang anak kecil berteriak kepada ayahnya. Anak itu mengaku melihat boneka di sungai saluran irigasi Yeh Apuh, Banjar Balu, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, Senin (21/8/2023).
Namun bukan boneka, melainkan bayi perempuan lengkap dengan ari-ari. Bayi tersebut diduga baru saja dilahirkan namun dalam kondisi meninggal dunia kemudian dibuang.
Polsek Kediri yang mendapat laporan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca juga: Breaking News! Penemuan Mayat Kakek yang Telah Mengering di Lereng Gunung Agung Tulamben Karangasem
Kapolsek Kediri, Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti mengatakan, penemuan mayat bayi perempuan terjadi Pukul 12.00 Wita.
Warga yang melaporkan kasus ini bernama I Putu Yudiartha (36), warga Banjar Balu, Desa Abiantuwung.
Subakti menuturkan, siang itu Putu Yudiartha sedang duduk di rumahnya yang berbatasan dengan saluran irigasi Yeh Apuh.
Anaknya bermain air dan melempar-lempar botol ke saluran irigasi. Namun anaknya itu kemudian berteriak kepada ayahnya mengaku menemukan boneka.
Baca juga: Kronologi Bayi Tertukar di Bogor, Ini Kejanggalan yang Dirasakan Siti Saat Bayi Disusui
“Mayat bayi ditemukan saat anak kecil itu bermain di sekitaran saluran irigasi tersebut. Saat sedang mengawasi anaknya bermain, pelapor mendengar anaknya teriak ada boneka. Yudiartha sempat menoleh ke arah benda yang disebut boneka itu,” ungkapnya.
Yudiartha terkejut saat menoleh, anaknya yang mengatakan boneka ternyata mayat bayi berisi ari-ari.
Ia terperanjat dan segera menghubungi kepala wilayah Banjar Balu. Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi.
“Dari menerima laporan kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Kami juga melakukan visum luar pada mayat bayi. Kami masih mendalami kasus ini,” kata Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti.
Baca juga: Mayat dalam Mobil di Area Pendakian Gunung Batur, Indra Terbujur Kaku di Jok Nomor Dua
Sepekan Hilang
Penemuan mayat juga terjadi di Buleleng. Hampir sepekan dinyatakan hilang, Gede Sedana ternyata ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Senin kemarin.
Mayat pekak berusia 80 tahun asal Dusun Pondok, Desa Petandakan, Buleleng itu ditemukan di dasar jurang dekat Tukad Kayoandedarim, Desa Petandakan.
Gede Sedana awalnya diduga jatuh ke jurang sedalam 20 meter. Pencarian pun dilakukan oleh petugas gabungan dari Basarnas Buleleng, TNI-Polri, hingga warga setempat.
Sedana terakhir dijumpai keluarganya saat tidur di kamar. Namun sekitar pukul 14.00 Wita, ia sudah tidak ditemukan di kamar maupun di sekitar rumahnya.
Pencarian terhadap kakek yang sudah dalam keadaan linglung itu pun dilakukan hingga ke jurang atau jembatan yang ada di sekitar rumahnya, dengan melibatkan anjing pelacak. Bahkan pihak keluarga juga melakukan pencarian dengan upaya niskala. (ang/rtu)
Menelusuri Sumber Bau Busuk
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, mayat Gede Sedana ditemukan dalam kondisi sudah berbau busuk oleh seorang warga asal Dusun Lebah Mantung, Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng bernama Putu Merta (45).
Kala itu Putu Merta tengah mencari lebah madu di sekitar Tukad Kayoandedari. Ia mencium aroma tidak sedap. Penasaran, Putu Merta kemudian menelusuri sumber bau tersebut hingga akhirnya menemukan sesosok mayat yang masih mengenakan pakaian lengkap.
Atas temuannya itu, Putu Merta pun bergegas melapor ke polisi serta warga setempat.
Setelah dilakukan pemeriksaan, identitas dari jenazah tersebut adalah Gede Sedana, kakek yang dinyatakan hilang sejak Selasa (15/8) lalu.
"Mayatnya ditemukan tidak jauh dari rumah korban. Diduga tewas akibat terpeleset ke jurang. Jenazahnya sudah dievakuasi ke RSUD Buleleng untuk menjalani pemeriksaan," demikian jelas AKP Diatmika. (*)
Berita lainnya di Penemuan Mayat