Bali United

Aksi Guling-guling Privat Mbarga Jadi Gunjingan Netizen, Ricky Fajrin Bicara Krusialnya Menit Akhir

Penulis: Adrian Amurwonegoro
Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pemain belakang Persis Solo, Jaimerson (5) dan Eky Taufik (30), berebut bola dengan pemain sayap Bali United, Privat Mbarga. Laga Persis Solo vs Bali United pada pekan kesembilan Liga 1 2023-2024 tersebut digelar di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu 19 Agustus 2023 malam WIB.

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bukan mendapat banyak apresiasi atas kemenangan yang diraih atas Barito Putera, Pemain Bali United, Privat Mbarga justru mendapat banyak gunjingan dari netizen di media sosial.

Aksi "guling-guling" yang sebelumnya sempat ditanggalkan Bali United, kini muncul kembali melalui aksi-aksi Privat Mbarga, tak sedikit fans Bali United yang kecewa dan menyayangkan aksi Privat Mbarga.

Sebab terlihat jelas, aksi yang dilakukan pemain Kamerun itu untuk mengulur waktu memeprtahankan keunggulan di menit akhir karena tidak ada benturan atau pelanggaran serius terjadi di lapangan. 

Baca juga: Pesan Mendalam Bernardo Tavares Setelah PSM Makassar Gusur Persib Bandung, Khusus Suporter

"Saya sebagai warga Bali, malu dengan aksi - aksi guling-guling itu, harusnya klub profesional meski unggul di menit akhir tetap fight, tetap menyerang, atau kalau bertahan, bertahan dengan dengan ball possesions, tidak seperti itu," kata salah seorang fans Bali United yang enggan disebut namanya, pada Selasa 29 Agustus 2023. 

Protes-protes dari warganet terhadap aksi guling-guling Privat Mbarga juga sangat banyak mengalir, bisa juga dilihat di kolom komentar akun resmi Bali United saat memposting hasil kemenangan Bali United dan akun-akun media sosial lainnya, ribuan netizen terlihat tidak suka dengan aksi yang dilakukan Mbarga.

Sementara itu, terpisah, Pemain Senior Bali United, Ricky Fajrin mengatakan, bahwa di dalam sepak bola menit-menit akhir adalah waktu yang krusial sebelum wasit meniup peluit akhir pertandingan apapun bisa terjadi.

Fajrin cs pernah merasakan kekecewaan mendalam saat pekan ke-7 laga melawan Persik Kediri, di mana Bali United yang unggul 1-0, di menit injury time justru kebobolan melalui tendangan penalti Yohanes Pahabol yang membuat Bali United gagal memetik poin penuh.

Akan tetapi, pemain nomor punggung 24 yang juga kapten Bali United ini sadar bahwa di dalam sepak bola apapun bisa terjadi sebelum wasit meniup peluit panjang tanda akhir pertandingan. 

Baca juga: Gantikan Kadek Arel, Rahmat Arjuna Tampil Berani, Ricky Fajrin Percaya Sinar Pemain Muda Bali United

"Kami pasti kecewa ya (gagal menang di menit akhir,-Red), karena sudah menit akhir yang kami pikir udah menang, ya itulah namanya sepakbola, apapun bisa terjadi sebelum peluit akhir berbunyi apapun bisa terjadi, harus siap risikonya," ujar Fajrin dalam wawancara dengan Tribun Bali belum lama ini. 

Ricky Fajrin Nilai Pemain Muda Bali United Punya Kans Bersinar

Ricky Fajrin menilai pemain-pemain muda Bali United memiliki kans bersinar di Liga 1.

Terlebih PSSI memiliki aturan pemain U-23 yang maksimal kelahiran 1 Juli 2001 wajib tampil mengisi starting XI minimal 45 menit pertama.

Dengan begitu pemain-pemain muda ini mampu menambah jam terbang dan mengasah mental mereka menghadapi pemain senior tim lawan. Sebut saja Kadek Arel Priyatna, di usia yang masih muda, 18 tahun, ia bahkan sudah menjadi tulang punggung Bali United di lini pertahanan.

Kadek Arel punya mentalitas dalam mengcover lini belakang Bali United dari serangan-serangan lawan. Arel pun selalu menjadi pilihan utama Teco sebelum pergi membela Timnas Piala AFF U-23 di Thailand.

Setelah Arel absen untuk membela Timnas, nama Rahmat Arjuna Reski yang sudah bergabung dari putaran kedua musim lalu kembali muncul dengan sinar yang juga terang. Berbeda saat pertama kali bergabung di tim senior Bali United, pemain berusia 19 tahun lebih matang.

Halaman
12

Berita Terkini