TRIBUN-BALI.COM – Berperan sebagai Master Mind Sindikat Narkoba Internasional, Fredy Pratama Masih Buron Sejak 2014
Fredy Pratama, sang master mind alias pengendali utama dari sindikat narkoba Jaringan Internasional terbesar di Indonesia, telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polri sejak 2014.
Meski sindikatnya berhasil diungkap oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri, namun buronan kelas kakap tersebut hingga kini masih diburu oleh kepolisian.
Muncul spekulasi atau kemungkinan bahwa Fredy Pratama mengubah wajahnya dengan melakukan operasi plastik dan mengubah identitasnya.
Namun, Polri memastikan akan memaksimalkan proses pengejaran terhadap Fredy Pratama.
“Ya kita maksimalkan juga (proses penangkapannya), ya mohon doa restunya lah. Kan posisi dia bukan di Indonesia, di luar negeri,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa.
Terkait keberadaan Fredy Pratama, sempat ada informasi bahwa bandar kelas kakap ini berada di negara Thailand.
Namun, pihak Kepolisian Thailand menyebut buronan kasus narkoba itu sudah berpindah negara.
Baca juga: Polri Bongkar Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Total 884 Tersangka Sejak 2020, Rp10,5 T Aset Disita
Kepolisian Thailand belum mau mengungkap temuan riwayat perjalan Fredy itu kepada publik.
"Fredy Pratama telah meninggalkan Thailand. Tujuannya telah diketahui tetapi belum bisa disampaikan kepada pers karena hal itu harus dikoordinasikan dengan Indonesia lebih dahulu,” ucap Royal Thai Police Pol Maj Gen Phanthana Nutchanart.
Sebelumnya dikatakan oleh Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada, bahwa pengungkapan kasus sindikat narkoba ini merupakan yang terbesar di Indonesia.
"Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwa sindikat Fredy Pratama ini adalah sindikat narkoba yang cukup besar, mungkin terbesar," kata Wahyu dalam paparannya di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Selasa 12 September 2023.
Wahyu menyampaikan, pengungkapan ini merupakan yang terbesar lantaran pada kurun waktu 2020-2023, ada 408 laporan kasus narkoba terkait jaringan Fredy Pratama.
Dilansir dari Kompas.com, pengungkapan ini dilakukan melalui kerja sama berbagai kementerian/lembaga, kepolisian daerah (polda) jajaran, serta melibatkan Kepolisian Malaysia dan Kepolisian Thailand.
Beroperasi di Indonesia hingga Malaysia