Korban sempat dicari sekitar rumah, tapi tak ditemukan. Akhirnya keluarga memberitahukan warga, dan dilakukan pencarian secara bersamaan di sekitar sungai hingga hutan. Korban tetap tidak ditemukan.
Desa Tenganan hampir sebagian besar wilayahnya berupa hutan dan sawah, terutama bagian utara.
"Sempat tanya beberapa paranormal. Katanya korban lari ke arah utara. Ada yang bilang ke barat. Sempat ada yang mengatakan akan kembali sekitar pukul 19.00 Wita. Tapi sampai pukul 02.00, korban tak ditemukan," jelas Suarjana.
Putu Suarjana menduga, korban hilang mungkin karena ada yang menuntun. Bocah itu jarang ke sungai dan tak berani sendirian.
"Perkiraan saya kemungkinan ada yang menuntun. Korban jarang ke lokasi, dan tak mengetahui jalannya," kata Suarjana.
Desa Tenganan Pegringsingan lumayan angker karena hampir 80 persen wilayahnya adalah hutan dan pertanian.
Lahan permukiman serta bale sosial warga sedikit, sekitar 78 hektare. Hutan adat seluas 225 hektare, sedangkan pertanian 558 hektare. Sedangkan jumlah penduduk 109 kepala keluarga.
"Rumah korban dengan sungai dan hutan jaraknya lumayan dekat. Infonya bersangkutan ditemukan bermain air sungai di sekitar lokasi penemuan," imbuhnya.
Unsur SAR yang terlibat pencarian di antaranya Basarnas Bali, BPBD Karangasem, Babinkantibmas Tenganan, Babinsa Tenganan, Camat Desa Manggis, K9 Polda Bali, SAR Dog, Polsek Manggis, keluarga korban dan warga setempat. (*)