Seperti Embung Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat tinggi air diperkirakan 20 centimeter. Embung Telun Buana, Kecamatan Selat tinggi air 2.1 meter, Embung Nangka, Kec. Bebandem tinggi air 90 centi.
Baca juga: Dampak Pembanguan Shorcut di Buleleng, Kebun Warga Desa Gitgit Terendam Lumpur, 50 KK Krisis Air
"Kalau embung lain tinggi airnya bervariasi. Rata - rata sekitar 1.5 sampai 5 meter. Kemungkinan cukup untuk beberapa bulan ke depan. Kita minta warga untuk menghemat pemakaian air. Mengingat cuaca di Karangasem masih kemarau. Warga kesulitan mendapatkan air bersih," tambahnya.
Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa menyampaikan, ada beberapa daerah yang berpotensi kesulitan air.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Karangasem, Warga Jalan Kaki Satu Kilometer untuk Satu Ember
Dari 78 Desa/Kelurahan di Kabupaten Karangasem, 37 desa di antaranya berpotensi kesulitan air bersih pada musim kemarau.
Daerah tersebut berpotensi kesulitan air karena berada di dataran tinggi, secara geografis tandus dan tidak ada sumber air.
Daerah yang berpotensi kesulitan air bersih tersebar di beberapa Kecamatan.
Di antaranya Kecamatan Kubu ada Desa Ban bagian atas, Tianyar bagian atas, Tianyar Barat bagian atas, Desa Baturinggit, Tulamben, Sukadana, dan Dukuh. Sedangkan Kecamatan Abang ada Datah, Culik. Nawakerti. Kec. Bebandem ada di Buana Giri.
Untuk diketahui, saat mengalami kekeringan atau kesulitan mendapatkan air bersih, masyarakat terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan keseharian.
Seperti untuk memasak, minum, serta cuci pakaian.
Harga air per jerigen sekitar 5.000 - 10.000 sedangkan harga per tangki rata - rata mencapai 300 ribu - 350 ribu. (*)
Berita lainnya di Krisis Air Bersih