TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kepulan asap atas terbakarnya TPA Suwung, Denpasar beberapa hari lalu, masih terjadi hingga, Minggu 15 Oktober 2023.
Hal tersebut memnyebabkan sampai saat ini, tempat pembuangan sampah tersebesar di Bali itu belum berani difungsikan.
Kondisi tersebut pun berimbas pada volume ssampah yang masih ke TPA Temesi Dimana, TPA yang terletak di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar itu, kini menerima 50 truk sampah yang sebelumnya dibuang di TPA Suwung.
Penerimaan sampah-sampah tersebut sudah terjadi sejak , Sabtu 14 Oktober kemarin.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Ni Made Mirnawati membenarkan hal tersebut.
Kata dia,setiap harinya kini TPA Temesi menerima limpahan sampah sebanyak 50 truk.
Dalam mengatisipasi persoalan buruk atas besarnya volume sampah yang masuk, pihaknya pun telah melakukan rapat dengan pihak terkait dan jajarannya.
Limpahan truk sampah tersebut, kata dia, berasal dari kota Denpasar.
Namun, kata dia, yang menerima lebab impahan sampah ini bukan hanya Gianyar, tetapi juga Kabupaten Tabanan.
Kondisi ini dipastikan akan berlangsung hingga TPA Suwung benar-benar pulih.
Baca juga: KATALOG Promo Indomaret 16-17 Oktober 2023 Ada Gratisan Weekdays, Popok Mulai Rp50 Ribuan
"Pembuangan baru mulai kemarin. Saat ini volume sampah yang masuk masih tergolong aman," ujarnya.
Adapun yang dilakukan pihaknya selama menerima limpahan sampah, adalah mulai dari mendata setiap truk sampah. Sebab ia tak ingin ada pihak yang menyusup.
"Kita menerima daftar ke 50 truk yang akan melakukan pembuangan di TPA Temesi. Kita sudah terima daftarnya, nanti di luar daftar tersebut kita tolak," jelasnya.
Dalam perjalannanya, TPA Temesi juga terus dipantau, sebab kondisi TPA juga memiliki batas.
Jika ke depanan mengalami overload kapasitas pihaknya akan kembali besurat.
"Kita berbicara Bali kan tidak hanya Gianyar saja, tapi juga menyeluruh one island one management, jadi kita tampung dulu, bila penuh kita akan sampaikan lagi dengan bukti-bukti yang menunjang," ujarnya.
Selain mengawasi TPA Temesi, pihaknya juga kini tengah mengantisipasi adanya TPS liar yang mengotori Gianyar.
Sebab tak menutup kemungkinan, akan ada pihak yang meembuang sampah sembarangan, mengingat ada berberapa tempat di Gianyar yang dekat dengan Denpasar, dan kondisinya luput dari pantauan, terutama saat malam hari.
Salah satu lokasinya ialah By Pass Prof Ida Bagus Mantera.
"Kita sudah sampaikan ke desa-desa yang dilalui truk sampah dari Denpasar agar ikut mengawasi, supaya tidak ada sampah yang dibuang sembarangan di pinggir by pass," ujar Mirna. (*)