Pilpres 2024

Prabowo Subianto Sah Angkat Gibran Jadi Cawapres di Pilpres 2024, Pengamat: Terjebak Killing Ground

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen kebersamaan Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikerumuni warga. Prabowo Subianto Sah Angkat Gibran Jadi Cawapres di Pilpres 2024, Pengamat: Terjebak Killing Ground

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Prabowo Subianto resmi mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya di Pilpres 2024 mendatang.

Prabowo Subianto mendeklarasikan pilihan tersebut usai nama Gibran Rakabuming Raka disepakati oleh semua partai politik (parpol) di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Kita telah berembuk secara final, secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo usai menggelar pertemuan dengan para Ketum Parpol KIM di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2023).

Prabowo juga menegaskan tak ada yang perlu ditanyakan lagi mengenai keputusan tersebut.

Keputusan itu kata Prabowo, merupakan konsensus dari parpol KIM.

"Tidak perlu ada yang ditanyakan lagi ini keputusan, afirmasi bulat dan konsensus dan kita siap maju untuk Indonesia Maju," ujar dia.

Prabowo mengatakan bahwa nama munculnya Gibran menjadi cawapres merupakan usulan dari partai politik yang tergabung dalam koalisi Indonesia maju.

Karena itu, ia pun menyampaikan usulan itu langsung kepada Jokowi.

"Ya tentunya sebagai orang Indonesia yang adat budaya kita tentunya pasti kita menyampaikan keinginan dari partai-partai dan usulan kita," kata Prabowo saat ditemui dalam peresmian RS Tingkat III Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023).

Kolase foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) (Tribunnews)

Saat itu, kata Prabowo, Jokowi menyerahkan sepenuhnya keputusan maju atau tidaknya kepada Gibran. Sebaliknya, Jokowi mengaku tidak akan menahan putra sulungnya tersebut.

"Beliau (Jokowi) bilang terserah Pak Wali kan sudah dewasa kalau Pak Wali bersedia ya beliau pasti tidak menahan kira-kira begitu," pungkasnya.

Rencananya deklarasi pasangan Prabowo-Gibran aka digelar pada Senin (23/10/2023) besok.

Prabowo menyebut deklarasi tersebut bakal dilakukan di Jakarta.

Namun, dia masih enggan merinci mengenai lokasi deklarasi tersebut.

"Insyaallah besok deklarasi (cawapres, red). Di Jakarta ibu kota Indonesia," kata Prabowo.

Lebih lanjut, Menteri Pertahanan RI itu memastikan bahwa Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka diundang dalam deklarasi tersebut.

Namun, Ia tidak merinci apakah Gibran sudah final menjadi cawapres.

"InsyaAllah saya undang (Gibran)," pungkasnya.

bakal Calon Presiden (Bacapres), Prabowo Subianto (WartaKota/Yulianto)

Di sisi lain, Dosen Ilmu Politic & International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai banyak kelemahan yang ditemukan jika Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya.

"Mulai dari serangan politik dinasti, tudingan penyalahgunaan kekuasaan untuk mengatur independensi kehakiman,”

“Masih terbukanya celah kontroversi mekanisme legal-formal atas implementasi putusan MK hingga membuncahnya kebencian PDIP terhadap keluarga Jokowi, yang membuka ruang bersatunya kekuatan PDIP dengan Koalisi Perubahan di putaran kedua Pilpres 2024 mendatang," papar Umam, Sabtu (21/10/2023).

Dengan kata lain, Umam mengatakan jika Prabowo memaksakan diri memilih Gibran dan tidak berani menjelaskan kepada Jokowi untuk mengambil nama cawapres alternatif yang lain, maka sama saja Prabowo berpeluang terjebak dalam medan "killing ground".

"Dia akan menjadi sasaran tembak yang terbantai di tangan para kompetitor, rival politik, dan juga kekuatan civil society yang tegas menolak praktik nepotisme dan politik dinasti," kata Umam.

Karena itulah untuk menghindari situasi terjebak itu, Umam menyarankan Prabowo juga mempertimbangkan variabel NU dalam memilih cawapresnya.

"Jika akhirnya Prabowo-Gibran berlayar, meskipun Ketum PBNU Gus Yahya pernah menyatakan pihaknya 'tidak akan jauh-jauh dari Jokowi' terkait Pilpres,”

“Namun besar kemungkinan mereka akan kesulitan dan kerepotan betul dalam menjelaskan kepada para kiai, jaringan santri dan basis-basis pesantren untuk memilih pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran yang tidak merepresentasikan kaitan langsung dengan entitas kultural maupun struktural NU," ucapnya.

Umam mengatakan jika Prabowo-Gibran dipaksakan, maka Prabowo akan kehilangan basis dan kekuatan pemenangan di Jawa Timur yang dipercaya sebagai penentu kemenangan Pilpres.

Diketahui, Prabowo memiliki basis kuat di Jawa Barat dan Banten.

Untuk tampil lebih kompetitif, Umam menilai Prabowo sebaiknya memilih Cawapres yang memiliki basis kekuatan teritorial di Jawa Timur. (*)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Sah! Prabowo Umumkan Nama Gibran Rakabuming Raka Sebagai Cawapresnya

Berita Terkini