Berita Jembrana
Harga Gabah Tertinggi & Langka di Tengah El Nino Pabrik Pengolahan Gabah di Jembrana Tak Dapat Gabah
Harga Gabah Tertinggi dan Langka di Tengah El Nino *Pabrik Pengolahan Ganah di Jembrana Tak Dapat Gabah
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Musim Kemarau diperparah dampak fenomena El Nino membuat harga gabah basah menjulang tinggi dan langka.
Hal ini mengakibatkan harga beras juga melonjak tinggi. Bahkan, sejumlah pabrik pengolahan gabah Jembrana mengakui sudah tak mendapat gabah sejak 20 hari lamanya.
Menurut informasi yang diperoleh, karena luasan tanaman padi dan panen yang kecil, menyebabkan gabah menjadi langka.
Bahkan jika ada, harganya pun tinggi yakni di kisaran Rp7.300-7.400 per kilogram.
Sementara harga beras premium di Pasar Umum Jembrana masih menunjukkan harga Rp15.000 per kilogram.
Namun disisi lain, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menyebutkan stok beras pekan ini masih surplus 800 ton.
Sehingga pasokan atau ketersediaan beras di Jembrana diklaim aman dan melimpah seminggu kedepan.
"Sudah 20 harian belakangan ini tidak ada gabah yang masuk ke pabrik," kata Ketua Perpadi Jembrana, I Putu Sentana saat dikonfirmasi, Rabu 25 Oktober 2023.
Dia melanjutkan, gabah yang langka dipengaruhi oleh luas tanam yang kecil. Kemudian juga berdampak ke harga gabah dan tentunya lonjakan harga beras di pasaran.
Saat ini, para pihak pengolah gabah mengeluhkan harga gabah yang tinggi. Yakni mencapai Rp7.300-7.400 per kilogram.
Baca juga: Sidang Pra Peradilan Dasaran Alit Digelar di PN Tabanan
"Ini (harga) yang tertinggi, selama ini belum pernah harga gabah sampai segini. Mungkin dipengaruhi oleh beberapa kondisi saat ini, banyak sawah yang kekeringan sehingga luas panennya juga kecil," ungkapnya.
Dirinya hanya berharap kondisi ini tak berlarut-larut dan segera membaik.
Salah satunya adalah segera turun hujan sehingga aktivitas pertanian baik padi dan komoditas lainnya kembali normal.
"Kami hanya bisa berharap dan berdoa kondisi kembali membaik dalam waktu dekat," harapnya.
Terpisah, Kabid Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Martika Winaya menyebutkan, sesuai hasil pendataan stok atau ketersediaan beras di Jembrana masih aman hingga pekan depan. Total ada surplus sekitar 800 ton di pekan ini.
"Ketersediaan beras untuk satu minggu ini masih aman atau surplus sekitar 800 ton. Kami harap begitu seterusnya," katanya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.