SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Pemadaman kebakaran di TPA Jungutbatu di Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung melibatkan tim gabungan.
Tidak adanya armada damkar di Pulau Lembongan, membuat petugas melakukan pemadaman dengan bantuan pompa portable.
Api berhasil padam setelah diguyur dengan air laut.
Kasatpol PP dan Damkar Klungkung Dewa Putu Suarbawa mengatakan, tim yang turun dalam pemadaman kebakaran di TPA Jungutbatu melibatkan petugas pemadam kebakaran Kabupaten Klungkung, belasan anggota kepolisian yang langsung dipimpin Kapolres AKPB Nengah Sadiarta.
Aparat TNI yang dipimpin langsung Letkol.Inf Armen, staff dari Agung Beach Club, BPBD Klungkung, serta Kelihan Banjar Dinas Kaja dan Staf Kantor Desa Jungutbatu.
"Jadi kami tadi gotong royong untuk memadamkan api yang menyala. Serta mengurai sampah untuk mengurangi timbulnya asap," ujar Dewa Putu Suarbawa, Rabu, 25 Oktober 2023.
Tidak adanya armada mobil pemadam kebakaran di wilayah Desa Jungutbatu dan Lembongan, membuat upaya pemadaman dilakukan dengan bantuan mesin pompa portable.
Pemadaman api dilakukan dengan menyedot air laut, lalu diguyurkan ke sampah yang terbakar.
Lokasi TPA Jungutbatu ini berlokasi di pesisir, sehingga pemadaman api dengan air laut dinilai sebagai upaya yang paling efektif.
"Pemadaman api kami lakukan dengan menyemprotkan air laut. Setelah api padam, kami lakukan upaya pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa," ungkap Dewa Putu Suarbawa.
Baca juga: Padamkan Kebakaran TPA Jungutbatu, Kapolres Klungkung Kerahkan Seluruh Personil di Nusa Penida
Meskipun demikian, upaya pemadaman dengan air laut ini sempat ada kendala.
Pendinginan lokasi yang terbakar hanya bisa dilakukan sampai pukul 10.00 Wita, karena kondisi air laut yang makin surut. Sehingga sulit disedot oleh mesin pompa.
Kegiatan pendinginan harus dihentikan sementara, menunggu air laut pasang.
Diperkirakan sore hari air laut akan kembali pasang. Sehingga pendinginan dilanjutkan sore hari.
"Pendinginan dan penguraian sampah baru kami lakukan 25 persen, dari luasan TPA Jungutbatu yang mencapai sekirar 1 hektar," ungkap Dewa Putu Suarbawa.
Kendala lainnya saat pemadanan api, karena kondisi selang untuk menyedot dan menyempot air laut banyak yang sudah dalam keadaan bocor dan robek.
"Hal ini suda diatasi dengan pengiriman selang kualitas pemadam, dari mako induk Damkar Klungkung, sepanjang 120 meter yang hari ini juga sampai di TKP. Sehingga giat pemadaman nanti bisa dilakukan dengan maksimal," ungkap Suarbawa.
Kebakaran di TPA Jungutbatu terjadi Selasa, 24 Oktober 2023 sekitar pukul 17.00 Wita.
Namun semakin malam, api semakin berkobar membakar sampah di TPA tersebut.
Upaya pemadaman api sulit dilakukan, mengingat di wilayah Pulau Lembongan dan Ceningan selama ini belum tersedia armada pemadam kebakaran.
Sehingga pemadaman api dilakukan selain dengan cara manual, juga dengan bantuan pompa air.
Hingga pukul 21.25 Wita, api masih berkobar di TPA Jungutbatu. Warga bersama aparat setempat juga berjaga-jaga untuk memantau api, agar tidak meluas dan mendekati pemukiman warga. (*)