Dengan sudah ada sample alat yang harus digunakan, maka pihaknya tinggal melakukan pengadaan yang membutuhkan waktu tiga bulan.
Sebab, proses TPST tahura 1 hampir sama dengan TPST Kesiman Kertalangu yang kapasitasnya 450 ton per hari.
"Kami sudah sampaikan, komitmen untuk 1 Desember 2023 sudah pasti kami bisa proses tanpa ada kendala. Karena ini pertama TPST di tengah pemukiman dan di dekat bypass jadi perlu dipelajari. Kecuali seperti yang lainnya TPST berada di TPA itu tidak masalah. Karena kendala sudah kami temukan dan kami bisa pelajari sekarang tinggal jalan saja," katanya.
Wahyu Wiratma menambahkan, kapasitas di TPST Kesiman Kertalangu 450 ton per hari, jika 60 persennya bisa diolah, per tanggal 1 Desember mereka pastikan bisa mengolah 270 ton per hari.
Sementara untuk TPST Padangsambian Kaja dari total 120 ton per hari jika target awal 60 persen maka harus bisa mengolah minimal 72 ton per hari.
Namun, karena TPST Padangsambian masih berada dekat sekolah dan pemukiman, maka proses pengolahannya masih diturunkan untuk menghindari adanya gangguan ke masyarakat. (sup)
Kumpulan Artikel Bali