Maka di antaranya, RSUD Tabanan, Puskemas Kediri I, Puskemas Baturiti, I, Puskemas Pupuan I, Puskesmas Penebel I, Puskemas Selamedeg, Puskemas Tabanan III dan RSUD Singasana.
Dan pihaknya, sendiri memang saat ini lebih sering berkoordinasi dengan Distan.
Terutama memang yanf terpenting ialah capaian vaksin rabies pada HPR. Karena ada 12 desa di Tabanan masuk zona merah. Dan baru setengah anjing yang divaksin.
“Teorinya semestinya 75 persen anjing sudah vaksin. Baru bisa menurun angka rabies, karena lebih murah vaksin anjing ketimbang vaksin VAR. Sekarang Tabanan sudah 75 persaen vaksinasi rabies,” jelasnya.
Terpisah sebelumnya, vaksinasi rabies di Tabanan sudah hampir mencapai 75 persen yang tercatat oleh Dinas Pertanian Tabanan.
Antisipasi munculnya kasus baru pun sejatinya sudah tertangani.
Singkat kata, seharusnya menekan angka kasus baru di Tabanan.
Sedangkan stok vaksin hingga saat ini masih mencukupi di Tabanan.
Data di Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan pada bidang peternakan dan kesehatan hewan, estimasi populasi HPR total mencapai 62.104 ekor yang menyebar di sepuluh kecamatan.
Dari jumlah tersebut realisasinya sudah mencapai 74,88 persen atau total sudah menyasar ke 46.926 ekor hewan penular rabies (HPR).
Rinciannya vaksinasi rabies dengan sasaran anjing sebanyak 46.501 ekor, sedangkan kucing sebanyak 424 ekor, dan monyet sebanyak 1 ekor.
Sedangkan dilihat dari capaian realisasi vaksinasi rabies per kecamatan, hampir sebagian besar kecamatan di Kabupaten Tabanan sudah mengantongi realisasi di atas 60 persen.
Hanya Kecamatan Pupuan yang masih di bawah 50 persen.
Rincian capai sendiri, pertama di Kecamatan Baturiti sebesar 81,13 persen atau total vaksinasi sekitar 4.462 ekor, kemudian Kecamatan Kediri dengan capaian 79,81 persen atau sekitar 6.381 ekor, Kecamatan Kerambitan sekitar 86,69 persen atau sekitar 5.900 ekor HPR tervaksinasi.
Selanjutnya, di Kecamatan Marga yang merupakan daerah dengan realisasi capaian tertinggi sebesar 95,30 persen atau sekitar 4.720 ekor HPR tervaksin.