Dua pertandingan berturut-turut duduk dibangku cadangan, menjadi warning tersendiri bagi Pratama Arhan.
Jika hal ini terus berlanjut, maka bukan tidak mungkin, posisi Pratama Arhan perlahan-lahan akan tersisih dari skuad Garuda.
Namun, faktor utama dari menurunnya performa Arhan di Timnas yakni kurangnya menit bermain di klubnya yakni Tokyo Verdy.
Selama bersama Tokyo Verdy, Pratama Arhan lebih banyak menghabiskan waktunya duduk di bangku cadangan.
Dilansir dari akun Twitter ASEAN FOOTBALL, dalam dua musim bersama Tokyo Verdy, Pratama Arhan hanya mencatatkan empat penampilan, tiga diantaranya menjadi starter.
Atas statistik tersebut, kurangnya menit bermain di level klub menjadi faktor utama menurunnya performa Pratama Arhan.
Berbanding terbalik dengan performa yang ditampilkan oleh Nathan Tjoe-A-On.
Dilansir dari laman resmi Transfermarkt, Nathan telah tampil sebanyak 57 kali bersama Excelsior senior dan mencetak satu gol serta satu asis.
Baca juga: REKAP Naturalisasi Timnas Indonesia: Justin Hubner Ambil Sumpah Hari Ini, 2 OTW, Ragnar Oratmangoen?
Perlu diketahui, Excelsior sendiri merupakan klub yang saat ini bermain di Eradivisie atau Liga tertinggi di Belanda.
Tentunya, secara pengalaman Nathan lebih baik dibanding Pratama Arhan. Namun, apabila melihat dari segi chemistry antar pemain di Timnas, Arhan lebih unggul.
Karena, Arhan sudah mengenal sangat lama rekan-rekannya di Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong akan memiliki banyak opsi strategi, apabila Shayne Pattynama, Nathan, dan Arhan dalam performa terbaik mereka.
Sementara Jay Idzes sendiri, ia akan menjadi opsi lainnya di jantung pertahanan Timnas Indonesia.
Seperti yang diketahui, dijantung pertahanan, Timnas Indonesia sudah memiliki tiga nama yakni Elkan Baggott, Jordi Amat, dan Rizky Ridho.
Namun, mengingat umur Jordi Amat sudah menginjak kepala tiga, Jay Idzes bakal diplot sebagai penurus dari pemain keturunan Spanyol tersebut.