TRIBUN-BALI. COM, SINGARAJA - Jalan menuju kawasan TPA Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng sepanjang 1,2 kilometer selesai diperbaiki.
Jalan tersebut diperbaiki dengan menggunakan metode aspal campur sampah plastik.
Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra pada Minggu (17/12) mengatakan, pengaspalan dengan inovasi teknologi campuran bijih sampah plastik ini salah satu upaya mengurangi timbunan sampah di TPA.
Penerapan teknologi ini juga akan menjaga kelestarian lingkungan yang ada.
Baca juga: Harga Cabai Di Kalangan Petani Tembus Rp75 Ribu Per Kilo, Kenaikan Sejak Dua Pekan Terakhir
Bahkan menurut Adiptha Kementerian PU telah menguji teknologi tersebut. Hasilnya terbilang efektif.
Jalan yang dibuat dengan campuran aspal dengan sampah plastik mampu bertahan hingga 10 tahun.
”Ketahanan lebih lama dibandingkan dengan aspal hotmix murni. Jika hotmix murni hanya bertahan 5-6 tahun, aspal campuran bijih sampah plastik bisa sampai 10 tahun,”terang Adiptha.
Baca juga: 80 anggota petani Ikuti Perjanjian Kerja Sama Closed Loop Agribisnis Hortikultura
Melihat keberhasilan, manfaat dan efisiensi peningkatan jalan dengan campuran bijih sampah plastik ini akan menjadi pertimbangan untuk digunakan pada proyek selanjutnya.
Dinas PUTR pun memastikan teknologi ini akan dipakai kembali untuk perbaikan jalan rusak di Buleleng pada tahun 2024 mendatang.
“Kemarin saat sudah selesai dikerjakan langsung kita uji di laboratorium Udayana, hasilnya sudah sesuai dengan standar yang ada,” jelasnya.
Selain itu menurut Adiptha juga, penerapan inovasi aspal dicampur dengan biji plastik ini sangat sangat cocok dengan kondisi alam yang ada di Kabupaten Buleleng.
Cuaca yang panas dan menyengat akan memperkuat campuran aspal yang ada. (rtu)