Baca tanpa iklan
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pembangunan kantor baru untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng telah rampung dikerjakan.
Gedung yang dibangun diatas lahan seluas 44 are di wilayah Desa Tukadmungga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng itu rencananya mulai ditempati pada awal 2024 mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi pada Senin, 18 Desember 2023 mengatakan, pembangunan gedung sudah rampung dikerjakan dan sudah diserahterimakan dari rekanan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUTR Buleleng.
Selanjutnya gedung tersebut akan dicatat terlebih dahulu sebagai aset milik Pemkab Buleleng.
Apabila sudah tercatat baru lah pihaknya dapat melakukan upacara melaspas serta mengisi sarana dan prasarana yang dipindahkan dari kantor sebelumnya.
“Kita selesaikan asetnya dulu. Melaspas di anggarkan 2024, mudah-mudahan di Januari sudah bisa ditempati. Kami juga minta petunjuk terlebih dahulu dengan Pj Bupati," katanya.
Semua pelayanan di BPBD Buleleng kata Ariadi akan dipusatkan di kantor yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 7 Miliar yang bersumber dari BKK Pemprov Bali tersebut.
Seluruh pasukan termasuk peralatan dan armada kebencanaan yang sebelumnya disimpan di lahan sewa pakai di Jalan Jatayu, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan Buleleng pun akan dipindahkan ke kantor baru.
Selain itu imbuh Ariadi, di kantor baru tersebut juga telah tersedia ruangan khusus untuk Pusdalops, serta ruang tersendiri untuk pejabat fungsional.
"Untuk garasi kendaraan mungkin akan dibuat pada 2025 karena di tahun 2024 tidak ada anggaran. Sambil jalan nanti kita pikirkan. Yang dibangun ini baru bangunan kantor saja," ucapnya.
Baca juga: KUR Bank BRI Jadi Salah Satu Andalan, Kian Kuat dan Hebat walau Usia 128 Tahun
Apabila kantor BPBD Buleleng baru telah resmi ditempati, Ariadi menyebut untuk kantor yang lama yang terletak di Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng akan dikembalikan ke pengelola aset Pemkab Buleleng.
Seperti diketahui kantor BPBD Buleleng akan dipindahkan ke Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng lantaran kantor lama yang terletak di Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng dinilai kurang representatif.
Mengingat menjadi satu lokasi atau satu halaman dengan Kantor Imigrasi Kelas II Singaraja.
Saat puncak pelayanan di Imigrasi, BPBD sulit untuk mendapatkan tempat parkir, sehingga pihaknya terpaksa parkir di pinggir jalan. Selain itu pihaknya juga kekurangan gudang logistik.(*)