Konflik Palestina VS Israel

Netanyahu Jamin Tak Akan Ada Pembentukan Negara Palestina, Sebut Perjanjian Oslo Sebuah Kesalahan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PM Israel Benjamin Netanyahu - Netanyahu Jamin Tak Akan Ada Pembentukan Negara Palestina, Sebut Perjanjian Oslo Sebuah Kesalahan

Ketika ditanya oleh Piers Morgan di Talk TV tentang apakah Palestina harus memiliki negaranya sendiri, Mark Regev, penasihat Netanyahu merujuk pada pidato Yitzak Rabin, yang menyatakan bahwa "Palestina akan memiliki lebih sedikit negara".

Menyusul komentar Hotovely, AS dan Inggris menegaskan kembali komitmen mereka terhadap solusi dua negara, dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menyebut pernyataannya mengecewakan.(*)

Mantan Dubes AS Sebut Netanyahu Pembohong

Dilansir Kompas.com, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut sebagai pembohong karena ternyata sempat mendukung solusi dua negara.

Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Duta Besar AS untuk Israel Martin Indyk.

Indyk mengatakan hal itu setelah Netanyahu merasa bangga telah menggagalkan pembentukan negara Palestina selama 16 tahun berkuasa.

“Jadi semua janjinya kepada pemimpin dunia atas komitmen solusi dua negara adalah kebohongan,” tulis Indyk di media sosial X, Minggu (17/12/2023) dikutip dari The Jerusalem Post.

“Dan semua pendukung yang bersumpah bahwa Bibi (sebutan Netanyahu, red) serius mengenai perdamaian, harus memberikan penjelasan,” tambahnya.

Baca juga: Mantan Perdana Menteri Israel Minta Benjamin Netanyahu Dicopot dari Jabatan, Dia Berbahaya

Indyk tampaknya merujuk pada Declarasi Bar Ilan yang dilakukan Netanyahu, di mana ia mengatakan mendukung visi dua negara untuk dua bangsa.

Ia kemudian mengklarifikasi bahwa yang ia maksud adalah negara demiliterisasi.

Bahkan di masa lalu, ia sempat memberikan dukungannya pada visi dua negara dari mantan Presiden AS Donald Trump.

Berita Terkini