Penebasan WNA di Denpasar

SADIS! Kronologi Penebasan 2 WNA Asal Timor Leste di Sidakarya, Berawal dari Masalah Pribadi?

Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penebasan - Berikut ini adalah kronologi dari kasus penebasan kepada dua WNA asal Timor Leste di Sidakarya, Denpasar Selatan, Bali.

Lantaran John tak ada di TKP, para pelaku kemudian menanti kedatangan John di depan rumah kos.

Setibanya korban John di TKP, John sempat bertanya kepada saksi yang dibarengi dengan serangan dari para pelaku kepada John.

Tak ingin mendapat serangan, John meminta saksi untuk masuk ke kamarnya. Selang beberapa saat, saksi Andreas bermiat untuk memeriksa keadaan sekitar.

Saksi mendapati korban luka-luka. Sementara para pelaku dikatakan tak terlihat di TKP.

Atas kejadian itu, saksi Andreas san rekannya melaporkan hal ini kepada pihak berwajib.

Korban kemudian dievakuasi ke RSUP IGNG Ngoerah oleh BPBD Kota Denpasar guna mendapat perawatan lebih lanjut.

Baca juga: Mertayasa, Korban Penebasan Dirawat di RSUP Ngoerah Denpasar, Paman Sebut Kondisinya Lebih Baik

Sementara itu, peronel Polresta Denpasar tiba di TKP sekitar pukul 03.00 Wita dan langsung melakukan penyelidikan.

Aparat kepolisian kemudian menghimpun ciri-ciri terduga pelaku penebasan dua WNA asal Timor Leste itu.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan, selain menggunakan penutup wajah, terduga pelaku memakai jaket salah satu penyedia ojek online (ojol).

Sementara itu, terduga pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang itu menggunakan logat luar Bali.

Diduga, logat tersebut berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Para terduga pelaku juga dikatakan memiliki postur tubuh tinggi. Empat orang terduga pelaku diperkirakan memiliki tinggi badan 174 centimeter dengan perawakan yang besar.

Sementara dua terduga pelaku lainnya memiliki tinggi badan 170 centimeter dengan perawakan yang kurus.

Pasalnya, para terduga pelaku menuju TKP dengan menggunakan tiga unit sepeda motor.

Pantauan Tribun Bali pada Rabu 20 Desember 2023 sekitar pukul 13.40 Wita, tampak serpihan pecahan kaca tersebar di seputar TKP.

Selain serpihan kaca, ceceran darah yang telah mengering tampak di beberapa sudut TKP. Bahkan, ceceran darah itu menjalar hingga ke salah satu rumah kos di seputar TKP.

Berita Terkini