Berita Denpasar

Realisasi Pajak di Denpasar Tahun 2023 Capai 117,57 Persen, Capaian 9 Jenis Pajak di Atas 100 Persen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pajak - Realisasi Pajak di Denpasar Tahun 2023 Capai 117,57 Persen, Capaian 9 Jenis Pajak di Atas 100 Persen

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Realisasi pajak daerah Kota Denpasar tahun 2023 di atas 100 persen.


Tak hanya itu, 9 jenis pajak yang ada, realisasinya juga di atas 100 persen.


Sehingga semua jenis pajak tersebut telah melampaui target.

Baca juga: 11 Gedung SD di Denpasar Akan Diperbaiki Tahun 2024


Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya saat dihubungi Selasa, 2 Januari 2024.


Ia mengatakan, realisasi pajak daerah di tahun 2023 sebesar 117,57 persen.


Di mana target pendapatan dari pajak daerah pada APBD perubahan di tahun 2023 adalah Rp821 miliar.

Baca juga: Kendarai Motor Listrik ke Hutan Mangrove Denpasar, PLN Gandeng Komunitas EV


Sedangkan realisasinya senilai Rp965.213.915.531,79.


"Dari 9 jenis pajak, semua realisasinya di atas 100 persen dari target," katanya.


Realisasi 9 jenis pajak tersebut yakni pajak restoran 107,11 persen, pajak hotel 114,55 persen.

 

Baca juga: Pemkot Denpasar Terima LHP Kinerja Pengembangan Kawasan Perkotaan dari BPK RI Perwakilan Bali


Kemudian hiburan 120,26 persen, reklame 144,79 persen, PPJ 108,47 persen, air tanah 123,35 persen.


Lalu PBB-P2 sebesar 110,77 persen, BPHTB 145,46 persen, dan parkir sebesar 108,30 persen.


"Pencapaian ini karena berbagai inovasi yang kami lakukan dan menandakan perekonomian perlahan mulai bangkit pasca Covid-19," katanya.

Baca juga: Omzet Transaksi di Denpasar Festival 2023 Capai Rp 4,9 Miliar, Pengunjung Denfest 58 Ribu Lebih


Sementara itu, Sekretaris Bapenda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menambahkan, untuk target pajak daerah di tahun 2024 yakni Rp 900 miliar untuk APBD induk.


"Kami lakukan berbagai strategi untuk mencapai target. Utamanya digitalisasi kami gencarkan sesuai arahan pusat," katanya.


Karena menurutnya, digitalisasi akan memberikan keamanan, akuntabilitas dan transparansi.


"Menggunakan digital bisa real time diketahui, terinput langsung di sistem," katanya.


Selain itu, beberapa usaha yang telah menggunakan sistem digital di kawasan Renon juga akan direflikasi di beberapa titik lainnya. (*)
 
 

Berita Terkini