TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Dua kasus kebakaran terjadi dalam sehari di Kab. Karangasem, pada Kamis 4 Januari 2024.
Pertama kebakaran gudang barang dagang perabotan rumah tangga milik Nengah Jepun di Br. Samuh, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu dan kebakaran dapur di Br. Muntig, Desa Amerta Buana.
Info di lapangan, kebakaran gudang perabotan terjadi setelah pemilik melakukan persembahyangan.
Setelah itu, bersangkutan tidur di kamar yang tidak jauh dari lokasi.
Baca juga: Proyek Renovasi Pos Balawista Legian Tak Sesuai Target, PUPR Sebut Kontraktornya Sudah di-PHK
Beberapa menit kemudian, pemilik bangunan dengar ada suara letusan. Akhirnya si pemilik bangun, serta memastikan asal suara letusan.
Sesampainya di luar, pemilik melihat api berkobar di gudang.
Lalu pemilik teriak minta bantuan ke warga sekitar untuk pemadaman dengan peralatan seadanya.
Beberapa menit kemudian, warga berdatangan. Sayangnya proses pemadaman tak berjalan lancar lantaran pasokan air yang terbatas.
Akhirnya warga melaporkan kebakaran ke petugas Pemadam Kebakaran Kab. Karangasem.
Barang dagangan yang ada di dalam gudang tak bisa diselamatkan dikarenakan lokasinya sangat jauh, sehingga petugas pemadam terlambat.
Baca juga: Disperindag Undi Lapak Pedagang Pasar Singamandawa
Penanganannya sebatas pendinginan sisa - sisa api yang bakar gudang
Di lokasi berbeda, api juga membakar dapur di Br. Muntig, Desa Amerta Buana, Kecamatan Selat.
Peristiwa ini terjadi setelah pemilik memasak, untungnya tak ada korban jiwa maupun luka.
Ukuran dapur yang terbakar 3 x 4 meter dan kerugiannya diperkirakan mencapai 2.5 juta lantaran atap dan perabotan tak dapat diselamatkan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Karangasem, I Made Agus Budiasa, mengatakan, dua kebakaran di Karangasem disebabkan karena kelalaian pemiliknya.
Untuk kebakaran di Tianyar Barat, pemiliknya lupa mematikan dupa setelah menggelar persembahyangan, sedangkan kebakaran di Muntig karena kelalaian saat masak
"Kerugian akibat kebakaran di dua lokasi sekitar 87.5 juta,”
“Untuk kebakaran di Tianyar Barat sekitar 85 juta lantaran barang di dalamnya hangus terbakar, dan bangunan tak selamat. Sedangkan di Muntig diperkirakan 2.5 juta," ungkap Made Budiasa, Kamis (4/1/2024) kemarin.
Baca juga: Pemilih Buta Huruf Rentan Diintimidasi Saat Pemungutan Suara, KPU Klaim Hanya Sebagian Kecil
Personil yang dikerahkan ke lokasi sebanyak belasan orang, dan beberapa armada.
Proses pemadaman berjalan lancar, tidak ada hambatan.
"Air yang dipakai memadamkan sebanyak 10 ribu liter,”
“Tak ada korban jiwa dan luka saat kejadian pemiliknya hanya alami kerugian materiil jutaan rupiah," tambahnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan, meminta masyarakat di Karangasem untuk tetap waspada dan hati - hati.
Mengingat kebakaran di Karangasem alami peningkatan setiap tahunnya.
Dari Januari - Desember 2023, kasus kebakaran di Kab. Karangasem hampir mencapai 250. Terbanyak lahan & bangunan.
Meningkatnya kasus kebakaran dikarenakan kondisi alam serta kelalaian manusia. Kemarau yang panjang jadi pemicu utama kebakaran.
Pihaknya minta dan menghimbau warga tetap waspada, tidak membakar sampah sembarangan di pekarangan dan rumah.
Petugas terus gelar sosialisasi kepada masyarakat.
"Kasus kebakaran sebagian besar lantaran kondisi alam dan kelalaian manusia,”
“Petugas meminta warga tetap waspada dan berhati - hati, tidak membakar sampah sembarangan," ungkap Budiasa.