Polisi segera datang ke lokasi rumah tersangka dan melakukan olah TKP. Sedangkan jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Sebelum pembunuhan tragis tersebut terjadi, kerabat di Surabaya sebenarnya sudah melarang Sutarini ke Malang. Kebetulan Sutarini merupakan ketua arisan di sebuah yayasan. Ia tidak pulang ke rumahnya di Malang, namun pergi ke yayasan.
Baca juga: James Pelaku Mutilasi Istri Dikenal Pemarah, Made Sutarini Kerap Dipukuli Hingga Disundut Rokok
"Saat ke Malang itulah, kebetulan Sutarini hendak beli nasi. Saat itu dilihat suaminya. Tangan Sutarini ditarik, lalu diajak pulang ke rumahnya. Terjadi percekcokan, dan terjadilah kejadian pembunuhan," jelas Surata.
Keluarga pertama kali mengetahui pembunuhan terhadap Sutarini dari anak laki-lakinya. Kebetulan saat itu anak laki-laki ditelepon oleh tetangga di Malang, dan memberi kabar jika Sutarini dibunuh suaminya.
"Keluarga di sini tentu syok, apalagi dikatakan dimutilasi dengan keji. Keluarga di Bali semua syok," ungkap Surata.
(*)