NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Cuaca terik terjadi di Kabupaten Jembrana, Senin 29 Januari 2024 siang.
Disisi lain, Staklim BMKG Negara-Bali menyebutkan dalam kurun waktu lima hari terakhir, Jembrana sudah turun hujan secara konsisten.
Disisi lain,BPBD Jembrana mengimbau ancaman potensi bencana di musim hujan harus diwaspadai.
Terlebih lagi, sebelumnya terjadi peristiwa 12 orang petani tersambar petir saat berteduh di gubuk tengah sawah.
Menurut data yang diperoleh, prakiraan cuaca sejak 21-31 Januari 2024 mendatang peluang terjadi hujan antara 70-90 persen.
Selain potensi terjadinya hujan deras, juga berpotensi terjadi petir serta angin kencang.
Kondisi ini tentunya membahayakan masyarakat dan harus diwaspadai masyarakat.
"Kondisi saat ini di sebagian besar Bali sudah masuk musim hujan dengan peluang hujan antara 70 persen hingga lebih dari 90%," kata Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bali Made Dwi Wiratmaja saat dikonfirmasi, Senin 29 Januari 2024 sembari menyebutkan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari mendatang.
Baca juga: Angin Kencang, Rumah Warga di Desa Gunaksa Klungkung Tertimpa Pohon Kelapa Tumbang
Dia melanjutkan, untuk daerah jembrana juga hujan sudah turun konsisten sejak 5 hari terakhir, dan mengindikasikan masuk musim hujan untuk sebagian besar wilayah Jembrana.
Sehingga pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada dimanapun dan kapanpun.
"Yang perlu diwaspadai adalah potensi hujan deras yang dapat disertai angin kencang dan petir pada masa peralihan musim seperti saat ini," tegasnya.
Disisi lain, Dwi juga menyebutkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari sambaran petir di tengah kondisi saat ini.
Apalagi peristiwa 12 orang petani tersambar petir terjadi di Jembrana Sabtu 27 Januari 2024 lalu.
Karena petir dapat menghantarkan energinya melalui air, ketika berada di dalam kolam renang, segera naik dan menjauh.