Berita Klungkung

Tahun 2023, Gigitan Anjing Positif Rabies Mencapai 40 Persen

Penulis: Eka Mita Suputra
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat Koordinasi Program Ekspansi Pembentukan Tim Siaga Rabies (TISIRA) di Kabupaten Klungkung digelar, Kamis (1/2/2024).

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Kasus rabies terus menjadi atensi serius di Kabupaten Klungkung, setelah angka gigitan HPR (hewan penular rabies) yang meningkat drastis pada tahun 2023.

Hal ini terungkap saat Rapat Koordinasi Program Ekspansi Pembentukan Tim Siaga Rabies (TISIRA) di Kabupaten Klungkung digelar, Kamis (1/2/2024).

Rapat tersebut melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, dan seluruh perbekel di Kabupaten Klungkung. Serta Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP)

Pembentukan TISIRA ini, secara umum untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam penaganan bahaya rabies.

Karena selama ini peran serta masyarakat dianggap belum optimal.

tim TISIRA ini nantinya akan dibentuk di setiap desa

"Saya lihat yang paling menjadi problem dalam penanganan rabies, yakni kesadaran masayarakat dalam memelihara hewan peliharaannya seperti anjing atau kucing," ujar Kadis Pertanian Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Juanida, Kamis (1/2/2024).

Dari data yang ia paparkan, angka rabies pada anjing pada tahun 2023 relatif tinggi.

Baca juga: Pemkot Denpasar Naikkan Tarif Pelayanan Kesehatan di Semua Puskesmas Setelah 12 Tahun

Dari 168 ekor anjing yang diambil sampel otaknya untuk di uji di laboratorium, 68 ekor positif terinfeksi rabies.

Atau secara persentase mencapai 40 persen.

Sementara di bulan pertama tahun 2024, sudah ada 9 ekor anjing yang diambil sample otaknya untuk diuji di laboratorium.

Hasilnya 2 ekor diantaranya positif rabies.

"Esensi TISIRA sebenarnya sudah jalan di Klungkung. Saya berulang-ulang sampaikan, bagaimana masyarakat mau bisa masyarakat mau memelihara anjingnya dengan baik. Tidak melepasliarkan anjingnya, sebenarnya itu kunci dari penanganan rabies," ungkap Juanida.

Sementara untuk di Kabupaten Klungkung, hanya di Nusa Penida yang masih bebas dari kasus rabies.

Diharapkan hal ini dapat terus dipertahankan, mengingat pariwisata Nusa Penida yang terus berkembang.

Sehingga lalu lintas hewan, tidak dapat sembarangan dilakukan ke kawasan Nusa penida.(*)

Berita Terkini