Karena menurut Ida, bisa saja dari banyak lontar tersebut, ada terselip sejarah leluhurnya.
Ida juga menjelaskan jika belum ada satu pun lontar ini yang telah dialihaksara dan alihbahasakan.
Selain itu, Ida juga berencana melakukan pembersihan atau perawatan lontar ini secara rutin.
“Mungkin nanti rencananya setiap enam bulan sekali ada pembersihan, juga ada pembacaan isi lontar,” katanya. (*)