Berita Badung

Jaga Laju Inflasi, Pemkab Badung Lakukan Koordinasi Lintas Sektor

Penulis: I Komang Agus Aryanta
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bagian Perekonomian Setda Badung, Anak Agung Sagung Rosyawati

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Guna mengantisipasi lonjakan inflasi akibat harga kebutuhan pokok yang tidak terkendali, pemerintah Kabupaten Badung, mulai merancang strategi.

Bahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menjaga laju inflasi pada hari raya Kuningan, Nyepi termasuk periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2024.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Badung, Anak Agung Sagung Rosyawati, saat dikonfirmasi Senin, 4 Maret 2024 tak menampik hal tersebut.

Pihaknya mengaku adanya koordinasi lintas instansi sebagai tindak lanjut surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Nasional Nomor PK.TPID/05/M.EKON/02/2024, tanggal 23 Februari  2024. 

"Surat ini perihal menjaga laju inflasi pada hari raya Kuningan, Nyepi, selama periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2024," katanya.


Menurutnya, tujuh OPD akan terlibat dalam penanganan inflasi yang ditimbulkan akibat lonjakan harga menjelang hari raya.

Seperti, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Pangan, Bagian Sumber Daya Alam, Dinas Perhubungan, Bagian Perekonomian, dan Dinas Kominfo serta Bagian Prokompim.

"Ada tujuh OPD yang terlibat dalam penanganan inflasi," bebernya.

Pihaknya mencontohkan, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan mengintensifkan pemantauan harga komoditas pangan.

Baca juga: Kerap Ditindak Satpol PP, Pedagang Bermobil Mesadu ke Dewan

Selain itu juga melakukan sinergi pengawasan bersama Satgas Pangan Polres Badung dan Polresta Denpasar untuk melakukan langkah-langkah korektif atas indikasi adanya ketidakwajaran kenaikan harga pangan, gangguan distribusi, maupun penimbunan barang.

Selain itu, pihaknya mengintensifkan serta optimalisasi intervensi pasar, baik melalui operasi pasar, pasar murah, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan untuk mengurangi gejolak harga komoditas pangan terutama beras, dengan melibatkan berbagai stakeholders.

Selain itu juga memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan utamanya beras, aneka cabai, aneka bawang, daging dan telur ayam ras, maupun barang penting lainnya, baik yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah, maupun stok yang berada di gudang, pasar tradisional, dan pasar ritel modern serta di tingkat produsen. 

"Kami juga mengintensifkan pemantauan ke sentra-sentra produksi pertanian dan peternakan untuk memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan utamanya beras, aneka cabai, aneka bawang, daging dan telur ayam ras. Secara khusus, untuk menjaga ketersediaan pasokan beras agar mengintensifkan upaya optimalisasi panen raya dan penyerapan beras di wilayah Kab Badung melalui kerja sama dengan Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana," jelasnya.

Baca juga: Cuaca Buruk Hujan Disertai Kabut, Pelabuhan Gilimanuk Ditutup 45 Menit

Terkait antisipasi kelangkaan Liquid Petroleum Gas (LPG), Pemkab Badung juga telah menugaskan Bagian Sumber Daya Alam agar mengintensifkan pemantauan harga dan distribusi BBM dan Liquid Petroleum Gas (LPG). 

"Kami melakukan sinergi pengawasan bersama aparat penegak hukum, seperti Polres Badung dan Polresta Denpasar untuk melakukan langkah-langkah korektif atas indikasi adanya ketidakwajaran kenaikan harga, gangguan distribusi, maupun penimbunan BBM dan LPG," katanya. (*)

Berita Terkini