TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kasus pelanggaran aktivis Ratna Sarumpaet saat Nyepi di Bali dibahas Bendesa adat Tandeg, Desa Tibubeneng, Kuta Utara Badung.
Rapat pembahasan kasus Ratna Sarumpaet melintas saat Nyepi juga melibatkan tokoh masyarakat setempat, termasuk ketua pecalang dan jagabaya dii wantilan desa adat pada Selasa 12 Maret 2024.
Rapat intern dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti ramainya di media sosial foto Ratna Sarumpaet melintas di Jalan Pantai Berawa menggunakan mobil saat hari raya Nyepi.
Baca juga: Aneh! Saat Nyepi, Takafumi Bisa Lakukan Perjalanan Wisata dari Ubud, Kintamani, hingga Besakih
Bendesa Adat Tandeg, I Wayan Wartana saat ditemui usai rapat mengakui bahwa rapat tersebut merupakan agenda tunggal yakni membahas permasalahan saat hari raya Nyepi, yakni Ratna Sarumpaet melintas menggunakan mobil.
Diakui pada pukul 10.40 wita ketua pecalang memberhentikan sebuah mobil yang melintas saat hari raya Nyepi.
"Saat itu ketua pecalang dan pecalang lainnya memberhentikan mobil dan menanyakan akan pergi kemana. Saat itu beliau bilang mau cari ATM," ujarnya.
Baca juga: Nyepi di Jembrana, Terjadi Ketegangan Saat Knalpot Brong Digas Kencang, Aparat Rapat Darurat
Mengingat hari raya Nyepi, mobil itu pun yang diketahui didalamnya ada Ratna Sarumpaet langsung disarankan putar balik untuk kembali ke vila tempat dia menginap.
Bahkan saat itu pula Ratna Sarumpaet disebut komperatif dan berbalik arah menuju villanya.
"Jadi saat pecalang kami menyampaikan hari raya Nyepi, ternyata beliau menyampaikan mis komunikasi, karena beliau dikasi tau oleh karyawannya bahwa hari raya Nyepi sudah berlangsung pada 9 Maret 3024 lalu. Sehingga beliau mengira hari raya nyepi sudah lewat," bebernya.
Makanya saat disarankan kembali, Ratna Sarumpaet juga tidak melawan dan berbalik arah.
Bahkan tidak lama, pecalang juga memastikan ke villanya dan saat itu juga Ratna Sarumpaet disebut minta maaf.
"Jadi beliau sudah minta maaf dan karena salah informasi dan tidak macam-macam, sehingga kita tidak berikan sanksi adat yang lebih. Jadi sanksinya kita hanya kembali ke villa lagi," bebernya.
"Saat kita cari ke villa untuk memastikan beliau, disana juga beliau minta maaf. Jadi saat itu juga sudah selesai permasalahannya," tambahnya.
Namun selang beberapa lama foto penyetopan yang dilakukan ramai di media sosial.
Bahkan ramainya informasi di media sosial, dirinya selaku Bendesa tidak berani memberikan komentar, mengingat permasalahnnya sudah selesai.
"Jadi yang kita sayangkan, kok yang tidak tau menyebarkan berita itu tanpa ada konfirmasi ke kita. Sehingga ada tambahan-tambahan, padahal kita sudah selesai permasalahan," tegasnya.
Disinggung apa Ratna Surampaet memang tinggal di wilayah Desa Tandeg.
Wartana mengaku bahwa Ratna Sarumpaet memang tinggal di villa tersebut.
Hanya diduga Ratna Sarumpaet baru tinggal di villa itu, mengingat sebelumnya villa itu kosong.
"Jadi dari kejadian kemarin, menjadi evaluasi kita bersama. Bahkan tahun depan kita akan mengurangi penyebaran foto-foto karena penyebaran di media sosial sangat cepat. Jadi foto tanpa keterangan kan bisa ditambah ini dan ditambah itu, sehingga membuat situasi tidak kondusif," imbuhnya. (*)