TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - BBPOM Denpasar adakan pemeriksaan takjil di sentral takjil Kampung Jawa, Jalan Maruti Denpasar.
Beberapa sampel pangan diambil BBPOM untuk di uji, terutama sampel dengan warna mencolok.
Kepala BBPOM di Denpasar, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengatakan mulai beberapa hari lalu pihaknya sudah melakukan pengawasan ke sarana distribusi pangan olahan berkemas ke distributor, super market dan ke toko.
“Sampai saat ini pihaknya baru mengawasi sebanyak 8 sarana takjil di Badung dan Denpasar, semua memenuhi syarat dari 8 sarana distribusi tidak kita temukan produk kemasan rusak tanpa izin edar atau kedaluwarsa itu hasil sementara nanti kita kan sampai 6 minggu melakukan intensifikasi ini nanti hasil akhir kami informasikan kembali,” katanya pada, Jumat 15 Maret 2024.
Baca juga: SMPN 6 Kintamani Terapkan Belajar Daring Akibat Cuaca Ekstrem
Kemudian lebih lanjutnya ia mengatakan untuk hari ini ia mengawasi 2 tempat sentra takjil di Kampung Jawa dan Ubung. Sebanyak 24 sampel pangan siap saji terdiri dari jajan pasar, es kolak, es gula, sate lilit, pepes ikan, pepes cumi, tahu isi, apem, sambel terasi yang dicurigai mengandung rhodamin, kemudian es mutiara yang berwarna merah diambil untuk di uji.
“Jadi semua sudah kita selesaikan pengujian kemudian hasilnya semua memenuhi syarat puji syukur memenuhi syarat kalau tahun lalu kan ada satu ya sate lilit itupun sudah kita ambil lagi dan ternyata setelah memenuhi syarat tidak ada Formalin lagi,” paparnya.
Secara kasat mata BBPOM menginformasikan ke masyarakat untuk pangan siap saji tentunya melihat kondisi display atau penyajian dari makanan bagaimana lingkungannya bersih atau tidak.
Untuk pangan olahan, ia mengimbau selalu untuk cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa selalu dilakukan sebelum membeli.
“kalau dia positif (formalin), dia berupa cincin berwarna ungu. Akan ada bulatan kecil warna ungu di tabung ini. tadi kan tidak ada. ungu total formalin, kalau cincin ungu rodamin B,” tutupnya. (*)