Tentunya hal ini mesti melewati persetujuan dari Kemendagri serta memperoleh rekomendasi.
“Dari mulai sekolah khusus, berasrama, kemudian menjadi sekolah reguler, untuk menjadi sekolah berasrama khusus kembali itu harus sepengetahuan dari Depdagri. Harus ada rekomendasi lagi. Jadi belum (selesai),” jelasnya.
Pihaknya mengatakan, telah berdiskusi untuk memperoleh rekomendasi. Hanya saja hingga saat ini dikatakannya surat rekomendasi belum turun.
“Belum tahu saya ini dari Depdagri gimana. Sinyalnya belum tahu. Kalau ada pasti saya inikan (informasikan),” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya belum lama ini menyampaikan keinginannya untuk kembali melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Bali Mandara.
Mahendra Jaya berencana melanjutkan pola pendidikan Bali Mandara.
Hal ini lantaran ia menilai salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan adalah melalui pendidikan untuk anak-anak.
“Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa saat SMA dan SMK Bali Mandara beroperasi, mampu menghasilkan lulusan yang luar biasa. Berprestasi dan bersaing tidak hanya di dalam negeri, namun mampu masuk di perguruan ternama luar negeri. Padahal anak-anak tersebut berasal dari keluarga yang memang benar-benar tidak mampu (miskin),” katanya saat menerima audiensi dari ahli Fisika dan Matematika, Prof Yohanes Surya, di Ruang Tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Denpasar.
Ditambahkannya, syarat mereka masuk dan diterima di SMA/SMK Bali Mandara adalah mereka yang berasal dari keluarga yang miskin.
"Kita tidak akan pernah menyangka mereka berasal dari keluarga yang miskin, namun mereka memiliki rasa ‘jengah/ tantangan’ untuk maju dan mengubah martabat keluarganya. Sehingga tidak heran, mereka yang merupakan lulusan SMA/SMK Bali Mandara memiliki kemampuan akademis yang tidak perlu diragukan, dan tidak sedikit dari mereka mampu menjadi calon dokter, calon perwira di Akademi Kepolisian dan sejumlah universitas unggulan dalam negeri, bahkan luar negeri,” tegasnya. (sup/sar)
Mekanisme dan Kuota Masih Sama
DINAS Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana mulai membahas persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.
Selain itu, juga telah menerapkan pendaftaran online terhadap seluruh SMPN yang ada di Jembrana.
Sejauh ini, mekanisme serta kuota masih sama dengan tahun sebelumnya.
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, untuk teknis penerimaan siswa baru tahun ajaran 2024/2025 mendatang ini prinsipnya masih sama dengan tahun 2023 lalu.