“Nantinya lahannya akan dimanfaatkan untuk pendukung fasilitas olahraga dimohonkan ke Kementerian KLH, tapi itu masih panjang prosesnya,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, 3 TPST yang dibangun di Kota Denpasar disebut mampu menampung sampah 1.020 ton per hari.
Volume pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu 450 ton per hari, di TPST Tahura 450 ton per hari, di TPST Padangsambian Kaja 120 ton sampah per hari.
Selaku pengelola TPST tersebut yakni PT Bali CMPP dengan sistem kontrak payung selama 20 tahun.
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, Kamis 21 Maret 2024 sore, tidak ada aktivitas di TPST Tahura I.
Petugas pun tak ada terlihat dan sebagian besar pintu TPST tertutup bahkan ada yang digembok. Hanya satu pintu yang terbuka, namun tak ada terlihat aktivitas apapun.
Pemantauan di TPST Tahura II terlihat ada sedikit aktivitas.
Di mana ada satu truk yang terlihat menurunkan sampah di depan TPST.
Namun truk itu tak langsung masuk, melainkan di depan bangunan dan sampah diangkut dengan satu alat berat.
Selain itu, satu petugas keamanan berjaga di depan TPST. Di dalam bangunan TPST terlihat adanya tumpukan sampah.
Di TPA Suwung, aktivitas sudah kembali normal seperti biasa.
Mobil truk pengangkut sampah pun lalulalang silih berganti.
Bahkan beberapa mobil pun terlihat menunggu untuk mendapat giliran membuang sampah.
Terpisah, Public dan Government Relation PT Bali CMPP, Andrean Raditha mengatakan, terkait penutupan TPST Tahura sampai saat ini pihaknya belum menerima informasi.
Namun jika itu dilakukan, maka itu kewenangan Pemkot Denpasar sebab pihaknya hanya menjalankan sesuai kontrak kerja.