TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Saat ini masih ada tiga titik kawasan kumuh di Denpasar.
Adapun tiga lokasi itu berada di wilayah Karya Makmur, Pemecutan Kaja, serta di kawasan TPS Suwung.
Denpasar menargetkan akhir tahun 2024 ini semua tertangani dengan.
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) mengatakan, sejumlah program telah digulirkan.
Baca juga: Bengis, 7 Pemuda Desa Kaba-kaba Tabanan Habisi Rian dengan Tangan Kosong, Diawali Putu Kusuma
Sehingga keberadaan kawasan kumuh mulai berkurang.
Kadis Perkim Denpasar, I Gede Cipta Sudewa, mengatakan pihaknya akan terus melakukan penuntasan kawasan kumuh yang ada di Denpasar.
Hanya saja, kawasan kumuh tersebut lebih banyak yang menjadi kewenangan privat.
Namun, pihaknya tetap berusaha untuk melakukan penataan dengan beberapa cara.
Baca juga: Tinggal Sekamar Bareng Pacar di Denpasar, Chynthea Kaget Lihat Isi Tas Raden, Ini Kronologinya
Kini pihaknya sudah memiliki aplikasi sistem informasi penataan palemahan berbasis semeton lembaga adat (Siap Selem).
"Adapun tujuan dari aplikasi ini untuk menekan kawasan kumuh serta mengurangi timbulnya kawasan kumuh yang baru," katanya Rabu 27 Maret 2024.
Efektivitas dari pada aplikasi ini karena partisipasi desa adat dan dinas sebagai ujung tombak di lapangan.
Dikatakan, kawasan kumuh di Denpasar pada tahun 2024 ini, berada di dua kecamatan, yakni Denpasar utara yang berada di Karya Makmur dan Desa Pemecutan Kaja.
Sedangkan di Denpasar Selatan berlokasi di sekitar TPA Suwung.
Kawasan ini menjadi target penerapan aplikasi Siap Selem yang dilakukan oleh masing-masing admin di wilayah itu.
Secara bertahap akan diawali dari Karya Makmur. (*)