Ternyata kebersamaan Gus Wisnu dan Ayu berakhir malam itu juga.
Sekitar pukul 23.20 Wita, mereka tiba di Jalan Raya Rendang-Selat, tepatnya sebelah timur Tukad Yeh Sah, Desa Muncan, Kecamatan Selat.
Tiba-tiba pohon tumbang menimpa kepala Gus Wisnu. Mereka berdua jatuh.
Pamedek lainnya yang juga melintasi jalan itu melihat mereka tergeletak tak sadarkan diri dan langsung memberi pertolongan.
Gus Wisnu dan Ayu dilarikan ke Puskesmas Rendang agar segera mendapat penanganan.
Kapolsek Selat, AKP Ketut Sukadana mengatakan, pohon jenis Boni itu dalam kondisi lapuk.
Diameternya 55 centimeter dan panjangnya sekitar 25 meter yang menjadi dua patahan.
Dari hasil pemeriksaan petugas medis, Gus Wisnu dinyatakan meninggal dunia sedangkan Ayu selamat namun dalam keadaan syok berat.
"Korban meninggal dunia dan yang dibonceng syok berat. Jenazah diambil oleh pihak keluarga," ujarnya.
Baca juga: Serangkaian Pujawali Ngusaba Kadasa Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Penganyar di Pura Ulun Danu
Catatan Seniman Buleleng untuk Pemkab
Seniman di Buleleng membentuk paguyuban setelah terjadi peristiwa dua Sekaa Gong Kebyar Legendaris batal tampil di HUT Kota Singaraja.
Para seniman juga akan bertemu Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana untuk menyampaikan pernyataan sikap agar pemerintah lebih menghargai para seniman.
Keputusan itu diperoleh setelah sejumlah seniman tari, tabuh, dalang, musisi, sastra hingga karawitan, berkumpul, Senin (1/4) malam di Kelurahan Beratan, Kecamatan Buleleng.
Mereka membahas khusus kejadian dua sekaa gong kebyar legendaris yang batal tampil pada perayaan HUT ke-420 Kota Singaraja.
Bagi mereka, ini catatan kelam yang dialami para seniman.