Populer Bali

Viral Bali: Kisah Pilu Sejoli di Karangsem Hingga Respon Seniman Buleleng Soal Batal Mentas

Penulis: Saiful Rohim
Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemakaman Gus Wisnu pada 1 April 2024.

Dari pertemuan itu selain menceritakan kronologi peristiwa, satu per satu seniman juga berkesempatan menyampaikan keluhan khususnya pada Pemkab Buleleng.

Di antaranya terkait bayaran yang kerap ditawar murah.

"Tiap tampil di RTH Taman Bung Karno, kami dari desa semangat turun untuk tampil. Tapi sesampainya di sana, kadang hanya diberi air minum, kadang tidak sama sekali. Mungkin karena mereka lupa," demikian keluh seorang seniman.

Koordinator Aksi Gede Pande Satria Kusuma Yudha mengatakan, dari pertemuan itu mereka sepakat untuk membentuk paguyuban yang juga berperan sebagai event organizer.

Apabila para seniman di Buleleng mendapatkan tawaran untuk tampil, maka paguyuban ini lah yang akan mengatur jalannya acara.

Hal ini dilakukan agar para seniman tradisional dapat tampil di panggung sesuai dengan pakem dan versi para pelaku seni.

"Kami sepakat akan membentuk paguyuban seniman Buleleng agar kami punya taraf selevel dengan event organizer," jelasnya.

"Tidak boleh lagi ada kejadian-kejadian yang menampar muka kami sebagai seniman. Kami akan segera membentuk strukturalnya. Ini kami lakukan untuk menjaga harkat dan martabat seniman di Buleleng," sambung Yudha yang juga merupakan Pimpinan Padepokan Seni Dwi Mekar.

Yudha menyebut, pihaknya juga berencana akan bertemu dengan Pj Bupati Buleleng dalam waktu dekat.

Mereka akan membacakan pernyataan sikap agar ke depan pemerintah lebih menghargai para seniman di Buleleng.

"Pemerintah memang sudah ngaturang guru piduka. Mereka juga menyampaikan permohonan maaf lewat sosial media dan sudah dimaafkan oleh sekaa dan keadaan sudah kembali normal. Namun seperti kata pepatah, dimaafkan boleh tapi dilupa jangan. Jadi kami juga harus tegas, agar kedepan kejadian seperti ini tidak terulang lagi," paparnya.

Klarifikasi Ada Band

Kejadian saat perayaan HUT Kota Singaraja itu menyeret Ada Band, yang menjadi bintang tamu utama saat insiden itu terjadi.

Ada Band melalui akun media sosial vokalisnya, Indra Perdana Sinaga pun menuliskan klarifikasi.

Isinya sebagai berikut: "Om Swastyastu teman-teman di Singaraja, Buleleng, Bali. Ada Band tidak pernah meminta untuk menyela tampil lebih dulu dari teman teman pengisi acara yang lain di panggung HUT Singaraja ke-420 kemarin. Bahkan kami tampil setelah mundur hampir dua jam dari jadwal seharusnya. Kami tampil pukul 23.00 Wita dari jadwal yang seharusnya pukul 21.10 Wita.

Halaman
1234

Berita Terkini