TRIBUN-BALI.COM, NEGARA – Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI H Agus Subiyanto melakukan kunjungan ke Pelabuhan Gilimanuk, Kamis 4 April 2024.
Mereka mengecek aktivitas dan kesiapan pengamanan arus mudik Lebaran 2024.
Secara umum, Selat Bali memang terkenal menjadi salah satu jalur yang padat pada momen menjelang Lebaran.
Aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk mulai padat sejak H-7 kemarin.
Baca juga: Persiapan Mudik Lebaran 2024, Puluhan Sopir Bus di Terminal Tipe A Mengwi Menjalani Tes Urine
Bahkan pada H-6 hingga siang hari, tercatat sudah 20 ribu lebih orang menggunakan jasa pintu masuk dan keluar Bali ini.
Menurut pantauan, tiga pejabat utama negara tersebut tiba di Pelabuhan Gilimanuk langsung menuju Ruang VVIP ASDP Gilimanuk untuk menerima pemaparan mengenai kesiapan angkutan Lebaran 2024 dari pihak terkait.
Setelah itu, mereka menemui sejumlah pemudik terutama pengendara sepeda motor yang ada di antrean.
Selain berbincang, Kapolri, Panglima dan Menhub juga menyempatkan diri untuk memberikan sejumlah bingkisan kepada pemudik.
Secara umum, pelaksanaan mudik kali ini atau pada H-6 Lebaran masih tergolong aman.
"Persiapan relatif baik. Tapi kita harus kolaborasi untuk menjamin kelancaran dan keamanan," kata Menhub.
Dia mengakui, selama persiapan Angkutan Lebaran 2024, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan, seperti pemantapan fasilitas, penambahan dermaga, pengerukan areal dermaga serta penerapan tiket online melalui Ferizy.
Kemudian secara khusus, kata dia, juga berkoordinasi dengan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) terkait dengan cuaca ekstrem.
Mengingat selat Bali atau lintas Ketapang-Gilimanuk ini menjadi salah satu lokasi yang rawan terjadinya cuaca ekstrem.
Segala informasi yang berkaitan dengan pelayanan tentunya akan diinformasikan kepada masyarakat secara luas.
"Kami imbau seluruh masyarakat, apabila terjadi cuaca ekstrem agar bisa menunda atau memajukan perjalanan untuk menghindari hal yang tak diinginkan," imbaunya.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menekankan kepada pengendara roda dua yang mengajak balita agar tetap berhati-hati dan menghindari membawa barang berlebih.
"Tetap waspada dan hati-hati di jalan. Semoga selamat sampai di tujuan," saran Kapolri saat berbincang dengan pemudik pengguna roda dua di Gilimanuk.
Menurutnya, sebagian besar pemudik sudah mengindahkan anjuran dari pemerintah untuk melaksanakan mudik lebih awal.
Terbukti mereka yang bekerja di bidang UMKM atau wiraswasta sudah mendahului pulang kampung halaman tau mudik.
"Sehingga ini bisa mengurangi potensi puncak arus mudik yang diprediksi pada H-4 dan H-3," ungkap Kapolri.
Disinggung mengenai antisipasi gangguan keamanan selama arus mudik dan balik 2024 ini, dia menyebutkan, sejumlah langkah telah dilaksanakan, mulai dari menempatkan personel pada tempat-tempat peristirahatan atau menunggu para pemudik.
Kemudian juga termasuk pada tempat penjualan tiket, meskipun saat ini sudah lebih banyak tiket online.
Kemudian untuk masyarakat yang meninggalkan rumahnya dalam waktu lama bisa berkoordinasi dengan kantor polisi terdekat agar nantinya menjadi wilayah pemantauan atau jalur patroli.
"Sehingga ketika balik dari mudik, semua barangnya bisa terjaga keamanannya," kata Kapolri.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, seluruh personel pengamanan yang tergabung dalam pengamanan Lebaran 2024 harus tetap siaga dan bekerja cepat melakukan penanganan saat terjadi gangguan pada Arus Mudik Lebaran 2024.
Segala persiapan telah dilakukan seperti helikopter untuk SAR atau evakuasi korban ketika terjadi suatu bencana alam.
Dia menyebutkan, segala fasilitas seperti truk, bus, mobil derek, hingga ambulance untuk kesehatan juga sudah disiagakan selama angkutan Lebaran ini.
Hingga Kamis siang, tercatat 20 ribu penumpang dan 6 ribu lebih kendaraan yang menyeberang ke Pulau Jawa via Pelabuhan Gilimanuk.
Menurut pantauan, pemudik yang menggunakan sepeda motor masih mendominasi.
Selama 12 jam atau sejak pukul 00.00 WIB, tercatat sudah ada 3.395 motor yang menggunakan jasa Pelabuhan Gilimanuk. Sementara ada 1.818 unit kendaraan kecil dan 1.132 unit kendaraan bus dan truk.
Dari jumlah tersebut, jumlah penumpang dalam kendaraan maupun pejalan kaki 20.093 orang.
"Memang sengaja mendahului biar gak lama ngantrinya," kata seorang pemudik bersepeda motor di antrean pemudik, Kamis 4 April 2024.
Pria yang mengajak istri serta satu anaknya ini menyebutkan dirinya akan berangkat ke Mojokerto, Jawa Timur.
Biasanya, ia membutuhkan waktu belasan jam untuk sampai ke kampung halamannya.
Pengawas Satuan Pelayanan Pelabuhan Kelas I Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha mengatakan, aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk mulai padat.
Sehingga pihak terkait menerapkan pola padat dengan operasi 30 kapal.
Menurutnya, dalam penerapan pola padat ini pelayanan yang berbeda adalah terkait soal bongkar muat.
Artinya terjadi pemangkasan waktu bongkar muat alias dipercepat sehingga semakin memperlancar pelayanan penyeberangan.
"Jadi sifatnya kapal kosongan dari Ketapang ke sini untuk mempercepat pelayanan," jelasnya.
Selain mempercepat proses bongkar muat, juga telah melibatkan enam unit kapal perbatuan dengan kapasitas jumbo.
Diharapkan, kapal jumbo ini mampu mengurai antrian ketika terjadi penumpukan.
Sementara itu, sepanjang jalur mudik di Tabanan sudah dijaga oleh polisi, TNI dan Dishub setempat, Kamis 4 April 2024.
Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata mengatakan, pihaknya sejak Kamis pagi berjaga di sepanjang jalur Denpasar- Gilimanuk.
Penjagaan ini, berdasarkan Surat Telegram Kapolda Bali Nomor: STT/261/OPS.1.2.3./2024 tanggal 1 April 2024 tentang Pelaksanaan Ops Ketupat Agung 2024. Yang dimulai Kamis 4 April 2024 pukul 00:00 Wita.
Maka dari itu sejak pukul 08:00 Wita, personel sudah berjaga di pos-pos yang dibangun.
Kekuatan personel masing masing Pospam dan Posyan yakni 18 personel.
Dengan rincian, anggota Polri 10 orang, TNI 2 orang, Dishub 2 orang, Dinkes 2 orang dan Satpol PP 2 orang.
Berata menerangkan, menghadapi arus mudik Lebaran 2024, pihaknya memastikan keamanan untuk setiap masyarakat atau pemudik Lebaran.
Terpisah, Dinas Perhubungan Buleleng melakukan ramp check angkutan mudik Lebaran, Kamis 4 April 2024, untuk memastikan perjalanan masyarakat saat mudik lebaran aman dan nyaman.
Kepala Dinas Perhubungan Buleleng, Gede Gunawan AP mengatakan, pengecekan kendaraan dilakukan secara menyeluruh.
Mulai dari kelengkapan fisik kendaraan seperti rem, lampu sein, kopling, serta kelengkapan administrasi kendaraan.
“Dan yang penting pengemudinya. Kami memastikan SIM dan mengecek kesehatannya,” katanya.
Setelah dicek, kata Gunawan, pihak Dinas akan memberikan surat keterangan laik jalan untuk sopir kendaraan tersebut.
Gunawan tidak memungkiri, bus angkutan umum sejatinya ruin melakukan uji kir.
Hanya saja selama mudik lebaran ini, pengecekan harus dilakukan ulang untuk memastikan kendaraan tersebut benar-benar laik jalan, sehingga penumpang dapat pulang ke kampung halamannya dalam keadaan selamat.
“Jadi kelaikan kendaraan sangat dibutuhkan untuk menjamin, keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang mudik,” katanya. (mpa/ang/rtu)
Tes Urine Sopir Bus di Terminal Mengwi
SATU per satu awak bus Antara Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Tipe A Mengwi Badung diperiksa secara acak oleh jajaran Satres Narkoba Polres Badung.
Mereka digiring dan diperiksa kesehatannya dan langsung dilakukan tes urine oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Badung, Kamis 4 April 2024.
Pemeriksaan tes urine pun dilakukan untuk memastikan para awak bus, khususnya sopir tidak pengaruh narkoba.
Mengingat para awak bus yang akan mengantarkan masyarakat yang akan melakukan mudik.
Dari pantauan di lokasi, satu per satu sopir dipanggil dari busnya.
Mereka diminta untuk melakukan pemeriksaan guna memastikan kesehatan mereka.
Bahkan juga ada yang langsung dilakukan tes urine.
Pengambilan sampel sendiri langsung dipantau jajaran Satres Narkoba Polres Badung.
Kepala BNNK Badung AKBP AA Gede Mudita yang ditemui Terminal Mengwi mengaku, kegiatan tes urine itu merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
Dalam pelaksanaan tes urine pihaknya bekerjasama dengan pihak Terminal dan Polres Badung.
"Jadi pada tes urine ini, yang kami utamakan adalah awak bus AKAP. Karena mereka-mereka yang akan membawa penumpang dari Bali ke luar Bali," ucapnya.
Pihaknya mengaku pada tes urine kali ini ada ada 25 sampel yang diambil tes urinenya.
Pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan harapan semua sopir bus sehat.
"Kegiatan ini tidak setiap hari kita laksanakan. Tes urine dilakukan melihat situasi di lapangan. Mungkin sekarang, dan selanjutnya mungkin pas puncak arus mudik atau saat arus balik," bebernya.
Ditanya apa ada indikasi sopir menggunakan narkoba saat pelaksanaan mudik atau arus balik itu, AA Gede Mudita mengatakan, bisa saja terjadi.
Hanya saja sampai saat ini dari pelaksanaan tes urine yang dilaksanakan di Terminal Mengwi belum ada ditemukan yang positif narkoba.
Dia mengatakan, jika misalkan ada yang ditemukan hasilnya positif atau indikasi menggunakan narkoba, AA Gede Mudita mengaku jika itu awak bus maka akan diserahkan ke Perusahaan Otobus (PO) untuk mengganti sopir itu.
Namun berkaitan dengan sopir itu akan dilakukan rehab di BNNK Badung.
"Jadi kita tidak pidanakan, namun kita rehab tetap agar sopir itu bisa pulih kembali," imbuhnya. (gus)
Kumpulan Artikel Bali