Berita Bali

GM Bandara Ngurah Rai Terus Pantau, Gunung Raung Berstatus Waspada, Siapkan Paper Test!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Raung semburkan asap pekat- Pihak Angkasa Pura I selaku pengelola bandara I Gusti Ngurah Rai terus memantau perkembangan status dan aktivitas Gunungapi Raung.

TRIBUN-BALI.COM  - Selain memantau ketersediaan BBM, elpiji dan pasokan listrik, menjelang libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M, Posko Nasional Sektor ESDM juga memantau dan memonitor kebencanaan geologi yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk kebutuhan ini, Badan Geologi Kementerian ESDM telah membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana geologi yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam.

Berdasarkan pemantauan empat hari (H-4) sebelum Hari Raya Idul Fitri 2024, terpantau 5 gunungapi dalam status 'Siaga' yakni Anak Krakatau, Ili Lewotolok, Marapi, Merapi, dan Semeru.

Lalu terdapat 17 gunungapi berstatus 'Waspada' diantaranya Awu, Banda Api, Bromo, Dempo, Dukono, Gamalama, Ibu, Karangetang, Kerinci, Lewotobi LakiLaki, Lokon, Raung, Rinjani, Sangeangapi, Sinabung, Slamet, Soputan.

Dan 46 Gunungapi berstatus 'Normal' diantaranya Agung, Ambang, Anak Ranakah, Arjuno Welirang, Batur, Batutara, Bur Ni Telong, Ciremai, Colo, Dieng, Ebulobo, Egon, Galunggung, Gamkonora, Gede, Guntur, Ijen, Ile Werung, Ili Boleng, Inelika, Inierie, Iya, Kaba, Kelimutu, Kelud, Kie Besi, Lamongan, Lereboleng, Mahawu, Papandayan, Peut Sague, Raung, Rokatenda, Ruang, Salak, Seulawah Agam, Sirung, Sorikmarapi, Sumbing, Sundoro, Talang, Tambora, Tandikat, Tangkoko, Tangkuban Parahu, Wurlali.

Baca juga: STATUS WASPADA Gunung Raung, GM Bandara Ngurah Rai Sebut Akan Terus Memantau

Baca juga: VIDEO Pendakian ke Gunung Agung Bali Ditutup Sebulan, Ini Sebab dan Ancaman Sanksi Bagi Pelanggar

Berdasarkan pemantauan empat hari (H-4) sebelum Hari Raya Idul Fitri 2024, terpantau 5 gunungapi dalam status 'Siaga' yakni Anak Krakatau, Ili Lewotolok, Marapi, Merapi, dan Semeru. (BNPB)

Lokasi gunungapi Raung terletak diantara Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur dapat mengancam operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali jika erupsi dan hujan abu.

Pihak Angkasa Pura I selaku pengelola bandara I Gusti Ngurah Rai terus memantau perkembangan status dan aktivitas Gunungapi Raung.

"Kami terus memantau terkait dengan kondisi yang ada. Kami berkoordinasi dengan stakeholder terkait semuanya memastikan seandainya terjadi letusan kemudian abu-nya mengarah ke bandara I Gusti Ngurah Rai, kita lakukan paper test," ujar General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, Senin (8/4).

Ia mengatakan, jika dari hasil paper test nantinya ada sebaran abu vulkanik di seputar aerodrome Bandara I Gusti Ngurah Rai, pihaknya akan berkoordinasi dengan Otoritas Bandara Wilayah IV apakah akan dilakukan penutupan operasional atau tidak.

Jika dari hasil koordinasi itu harus menutup operasional bandara sementara waktu, pihaknya langsung koordinasikan dengan AirNav Indonesia Cabang Denpasar untuk mengeluarkan Notice to Airmen (NOTAM) mengenai penutupan operasional Bandara Ngurah Rai karena paparan abu vulkanik.

Jika hasil paper test nihil dari sebaran abu vulkanik gunungapi Raung tentu operasional Bandara Ngurah Rai berjalan normal seperti biasanya.

Selain melakukan paper test pihaknya juga akan membentuk Komite Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emergency Committee) sebagai pengendali di Pusat Pengendali Krisis (Emergency Operation Centre).

Dimana di dalam AEC dan EOC terdiri dari berbagai unsur-unsur pimpinan instansi terkait dalam penanggulangan keadaan darurat baik di dalam maupun di luar bandar udara.

Dan biasanya EOC akan dipimpin oleh Kepala Kantor Otoritas Bandara dan Wakil Ketua yakni Kepala Bandar Udara atau Pimpinan yang membidangi operasi bandara (General Manager).

Sebelumnya Bandara Ngurah Rai pernah ditutup sementara pada 2015 dampak dari paparan abu vulkanik akibat erupsi gunungapi Raung. Saat situasi tersebut operasional bandara dilakukan buka-tutup karena mengikuti hasil uji paper test sebaran abu vulkanik.

Jika hasil paper test terdapat abu vulkanik maka operasional bandara ditutup sementara sampai tidak adanya sebaran abu, tetapi jika masih dijumpai sebaran abu vulkanik maka penutupan operasional diperpanjang. (zae)

 

Berita Terkini