"Saya di Korea Selatan, tim yang dipimpin coach Shin Tae-yong bermain bertahan. Di Timnas Indonesia sekarang, mereka punya lebih banyak keuntungan karena adanya penambahan pemain-pemain keturunan."
"Namun ini hanya solusi jangka pendek. Kompetisi nasional adalah fondasi yang berkelanjutan," kata Jong Song-chon dilansir BolaSport.com dari Znews.VN.
Jong Song-chon menyarankan agar Vietnam jangan mengikuti cara Timnas Indonesia yang mempunyai banyak pemain keturunan.
Seperti diketahui saat ini permainan Vietnam sedang hancur usai ditinggal pelatih Park Hang-seo.
Di bawah komando Phillipe Troussier, Vietnam jarang sekali mendapatkan kemenangan.
Terbaru, Phillipe Troussier harus angkat kaki dari kursi pelatih Vietnam karena dipermalukan Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Jong Song-chon menyarankan agar Vietnam lebih fokus dalam perkembangan di kompetisi nasional untuk mengorbitkan pemain-pemain berkualitas.
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) tinggal mencari sosok pelatih yang mempunyai karakter kuat seperti Park Hang-seo.
"Setelah berpisah dengan Vietnam, coach Park Hang-seo pernah menyatakan keprihatinannya tentang kondisi di tim nasional.
Tapi coach Park Hang-seo percaya bahwa dengan fokus di usia muda akan membantu sepak bola Vietnam ke depan karena sudah mempunyai landasan yang kuat. Itu sebabnya coach Park Hang-seo mendirikan sebuah akademi di Vietnam.
Setelah kekalahan dari Timnas Indonesia kemarin, coach Park Hang-seo memutuskan untuk membuka cabang sekolah akademi untuk melatih pemain-pemain profesional dengan bimbingan pelatih-pelatih dari Korea Selatan," tutup Jong Song-chon. (*)